Mohon tunggu...
Luluk Ramadhany
Luluk Ramadhany Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Seorang Anak Desa, Tinggal di pati jawa tengah, lulusan Tsanawiyah/SLTP.\r\nKebenaran ada di Banyak Sisi,Kadang kebenaran berada di posisi yang salah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penemuan Lain Atas Hilangnya MASMH370

10 April 2014   17:11 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:50 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13970991762146402827

[caption id="attachment_331043" align="alignnone" width="650" caption="Sampah plastik yang berada di perairan bunaken Indonesia (gambar :http://news.nationalgeographic.com)"][/caption]

Hilangnya Pesawat Malaysia Airline sudah sebulan lebih sejak putus kontak pada 8 maret 2014 bulan lalu, Sampai saat ini pencarian yang di lakukan seakan belum menghasilkanapa-apa, penemuan-penemuan yang selama ini di anggap signifikan ternyata belum bisa memberi penjelasan yang berarti. Jika sebelumnya banyak penampakan puing-puing yang diduga dari pesawat MH370 .Namun kenyataannya, puing-puing itu bukan dari pesawat, melainkan sampah yang mengambang di permukaan laut. Sekarang mata dunia mulai terbelalak dan melihat betapa Kotornya Laut di dunia ini, Samudra Hindia yang selama ini jarang terekpos dan masyarakat Dunia tak pernah tau apa yang ada di sana karena keganasanya, sekarangDunia international mulai melek tentang adanya gunungan-gunungan sampahyang ada di sana. Sampah-sampah tersebutBukan hanya oleh sampah plastik, tetapi banyak sampah berukuran besar dan cukup membahayakan bertebaran di laut. " Ini adalah pertama kalinya seluruh dunia sedang menonton , dan jadi itu adalah waktu yang baik bagi orang-orang untuk memahami bahwa lautan kita pembuangan sampah , " kata Kathleen Dohan , seorang ilmuwan di Bumi dan Space Research di Seattle , Washington , yang memetakan permukaan laut arus . " Ini adalah masalah di setiap cekungan laut . "

Contohnya Di samudra Atlantik dan Fasifiq terdapat dua gunungan sampah besar yang terus-menerus mengarah kesana. di zona tersebut, sampah bertebaran di seluruh penjuru. Sedangkan di Samudera Hindia, sampah berkumpul di pertengahan antara Afrika dan Australia. Sampah-sampah besar tersebut mengapung bebas dan terus berjalan, hal ini akan membahayakan badi pelayaran “ujarnya” Sampah-sampah tersebut berasal dari Musim panas tahun lalu, sampah-sampah Calofornia menuju Honolulu, menemukan banyak sekali sampah yang berasal dari tsunami Jepang tahun 2011, bahkan tiang listrik yang terbuat dari kayu pun bertebaran di mana-mana. Seperti tianglistrik dari kayu kata “kata Nikolai Maximenko , seorang ahli kelautan di Pusat Penelitian Pasifik Internasional di University of Hawaii di Honolulu , yang telah mempelajari gempa puing-puing ' melayang di Pasifik . Laporan yang masuk ke peneliti di Honolulu, Hawaii, ada banyak sekali kecelakaan yang diakibatkan dari tabrakan dengan sampah. Dan diperkirakan ada sekitar 100.000 sampai satu juta sampah besar masih mengambang di perairan Hawaii. " Ada analogi antara itu dan pesawat Malaysia , " katanya . " Dalam kedua kasus , kami tidak dapat menemukan sesuatu yang dapat diidentifikasi pada citra satelit . Kami tidak memiliki sistem pengamatan untuk melacak objek individu . Sistem ini perlu dibangun . "Meskipun pembentukan Great Pacific Garbage Patch diperkirakan pada tahun 1970 oleh para ilmuwan dari Woods Hole Oceanographic Institution di Woods Hole, Massachusetts , itu tidak didokumentasikan sampai tahun 1999 oleh seorang pelaut bernama Charles Moore , yang berlaga di balapan Transpacific .

Dari saejak tahun 1950 sampah-sampah tersebut terakumulasi dan menjadi sampah-sampah laut yang akan terus menumpuk. Penemuan puing-puing yang selam ini di temukan para pencari hilangnya pesawat MASMH370 yang berupa bekas pancing,, kotak kapal, bangkai pausplastik sekali pakai seperti tas , botol , tutup botol , peralatan dapur . aku telah menarik pemantik rokok dari ratusan kerangka burung . " . telah membuka mata dunia bahwa keadaan lautdunia memang sudah sangat memperhatikan.

Sumber :news.nationalgeographic

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun