Mohon tunggu...
Luluk Ramadhany
Luluk Ramadhany Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Seorang Anak Desa, Tinggal di pati jawa tengah, lulusan Tsanawiyah/SLTP.\r\nKebenaran ada di Banyak Sisi,Kadang kebenaran berada di posisi yang salah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Blunder PDIP dan Jokowi

15 April 2014   19:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:39 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_331814" align="alignnone" width="632" caption="Jokowi Dan Mega Wati ( gambar :kompas)"][/caption]

Dari Beberapa Balon Capres yang ada Jokowidodo alias Jokowiyang mempunyai peluang besar untukkursi R.I 1. Akan tetapi semua itu akan menjadi mimpi belaka apabila pihakJokowi dan PDIP tidak mampu untuk terus menjaganya. Pada masa-masa seperti ini isu sekecil apapun yang di lakukan oleh seorang bakal calon Presiden akan menjadi isu sensitive.

Pada minggu ini Pihak Pdip dan jokowi melakukan blunder yang mungkin mereka tidak sadari, pertemuan Jokowi pada 14/04/2014 yang mengundang mengundang beberapa perwakilan Dubes dari negara tetangga atau yang memiliki hubungan bilateral dengan Indonesia. Hadir diantaranya Duta Besar AS dan Cina Pertemuan itu dilakukan di Kediaman Jacob Soetojo Jalan Sircon, Permata Hijau, Jakarta Selatan.dan juga pertemuannya dengan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad.

Pertemuan tersebut tentunya menimbulkan Bermacam persepsi di kalangan masyarakat, karena pertemuan tersebut dilakukan sebelum Pilpres serta masih dalam suhu politik yang begitu hangat. Memang pertemuan itu tidak menyalahi aturan, akan tetapiyang perlu pihak jokowi dan PDIP sadari pertemuan denga tiga tokoh yang mempunyai kepentingan besar bagi negeri ini tentunya tidak etis di lakukan pada saat-saat ini. Malysia sebagai tetangga dalam beberapa hal memililiki hubungan tidak baik dengan Indonesia. Yang kedua AS, yang notabenya mempunyai kepentingan sangat besar di negeri ini, dengan pertemuan ini tentunya wajar kalau ada sebagian masyarakt berpendapat, bahwa pertemuan ini merupakan pertemuan untuk deal-dealan sebelum jokowi maju, Dan bagi AS pertemuan ini merupakan pertemuan untuk mengamankan asset-asetnya di negeri ini, mengingat tahun depan kontrak FREE PORTdengan Indonesia seegera berakhir.karena pihak AS menyadari kalau kans jokowi begitu besar untk meraih R.I satu. Sementara bagi china mereka ingin mengamankan export mereka ke Indonesia.hal ini juga akan membuat persepsi jelek pada PDIP Sebagai partai yang mengusung ideologi nasionalisme justru seperti membuka diri untuk diintervensi asing. Selain itu PDIP adalah partai oposisi yang kerap bersebrangan dengan kebijakan penguasa yang notabene Presidennya berkiblat ke Amerika Serikat. Sekali lagi dengan sikap seperti ini Sungguh bertolak belakang dengan Ideologi yang selama ini di agung-agungkan.

Tidak Cuma itu, tentunya isu ini akan menjadi isu yang sangat sexy bagi lawan politik Jokowi dan PDIP. Mengingat dalam setiap kampanye lawan politik PDIPcontohnya “ seperti kasus penjualan Indosat, kapal tanker VLCC dan Gas’ Ini akan di jadikan senjata ampuh lagi bahkan pertemuan tersebut akan di jadikan penguatan tentang hal-hal tersebut yang selama ini menjadi isu sexy.Bagi rakyat ini tentu hal sensitif, Jokowi harus memberikan penjelasan. Jika rakyat tidak dapat menerima penjelasan Jokowi terhadap pertemuan tersebut, maka benarlah bahwa kejujuran dan nasionalisme yang digembor Jokowi itu hanya komoditas politik untuk pencitraan belaka.

Biarpun Pihak PDIP dan Jokowi berniat baik dalam pertemuan tersebut, akan tetapi satu yang di lupakan oleh mereka, saat suhu politik yang panas seperti ini seharusnya mereka tidak melakukan blunder, dengan dengan kebijakan-kebijakan partai yang begitu sensitive yang dapat di manfaatkan untuk memukul PDIP dan Jokowi. Sekali lagi Pdip dan jokowi harus segera memberi kejelasan kepada public soal hal tersebut,, kalu tidak bencana secara tidak langsung akan mendera pdip dan calon presidenya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun