Mohon tunggu...
Luluk Ramadhany
Luluk Ramadhany Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Seorang Anak Desa, Tinggal di pati jawa tengah, lulusan Tsanawiyah/SLTP.\r\nKebenaran ada di Banyak Sisi,Kadang kebenaran berada di posisi yang salah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Soal Kekisruhan Pemungutan Suara di Hongkong, (KJRI) Berbohong

7 Juli 2014   16:02 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:10 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilu Presiden yang tahun 2014 ini memang begitu menyita perhatian Publik, tidak hanya public dalam negeeri bahkan sampai pubnlik International. Hal ini terlihat dari maraknya kreasi-kreasi anak bangsa untuk mendukung para calaon pilihannya, Bahkan antusiame masyarakatpun terlihat begitu sangat tinggi, Di beberapa Negara misalnya keikut sertaan masyarakat yang berada di Negara lain terlihat begitu meningkat. Akan tetapi sayang, Hal ini seolah tidak di barengi oleh Kesiapan penyelenggara pemilu dalam Hal ini KPU.

Belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya seharusnya Kpu harus ber benah diri dan mengantisipasi apa yang akan terjadi, Sebagai contoh Misalnya ketidak siapan KPU Pelaksanaan Pilpres di Konsulat Jenderal Los Angeles, California, Amerika Serikat, sempat mengalami kericuhan. Kericuhan terjadi antara WNI pendatang dari luar kota dan luar negeri yang hendak menyalurkan suaranya namun terkendala surat suara yang jumlahnya terbatas. Sementara Kejadian yang lebih parah lagi terjadi di Hongkong, ketidak siapan Kpu terlihat begitu jelas disini, hal ini terbukti dengan di gugat/di demonya Panitia pelaksana pemilu lantara para Pemilih tidak dapat menyalurkah hak pilihnya dengan berbagai alasan, sehingga mengakibatkan para pemilih mengamuk dan menjebol pintu di area pemungutan suara, Ironis memeng, Disisi lain Pemerintah dan KPU terus mengkampanyekan agar warga tidak Golput akan tetapi di sisi lain KPU sendiri seakan belum siap untuk melaksanakan hal tersebut.

Kejadian yang terjadi di hongkong sampai sekarang belum ada pihak –pihak yang mengklarifikasi hal tersebut, Bahkan seakan pemerintah dan Kpu tutup mata. Bahkan Konsuler Jenderal (Konjen) untuk Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong, Chalief Akbar malah seakan membohongi public dengan pernyataanya, Bahwa pelaksanaan Pemilu di hongkong Kondusif, Chalief juga menjelaskan bahwa PPLN sudah melakukan antisipasi membludaknya pemilih. Ada tiga jalur. Antreannya panjang karena jumlahnya besar mencapai 25.137 WNI. Waktu kita tutup sudah tidak ada antrean," ungkapnya.

Sungguh di sesalkan Pernyataan tersebut, Chalief Akbar seakan membohongi public karena apa yang di omongkanya tidak sesuai dengan fakta yang di lapangan, Kita bisa lihat beberapa fakta yang ada, bahwa ada kegaduhan dan ketidak kondusipan dalam Pelaksanaan Pemungutan suara di hongkong, hal ini dapat terlihat dari beberapa video yang beredar di internet seperti di bawah ini:

VIDEO DETIK-DETIK PAGAR AREA TPS DI ROBOHKAN PARA PEMILIH

ADU MULUT PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DAN PARA PEMILIH DI HONGKONG

DETIK KEKISRUHAN PARA PEMILIH DAN PANITIA

DETIK-DETIK MASA DI DALAM AREA TPS

Seharusnya Chalief Akbar tidak menutup-nutupi fakta apa yang ada di lapangan. Kita hanya berharap Untuk Pelaksanaan 9 juli mendatang Kpu siap untuk segalanya,,,,,dan apa yang telah terjadi menjadi pelajaran yang berharga.

Sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun