hujan adalah kidung menakutkan
berkerudung kabut hitam, menjilat
cipta nada ngeri, di sekujur tubuh pertiwi
genangan luka, nganga, menjelma
tangisan demi tangisan yang hentak, meronta
bermaksud terbang pada singgasana rapuh
istana ulatulat yang geliat pada tepi undangundang
denting piano sansai, lebur sukma
negeri yang bersimbah darah pahlawan
catatan kematian di ujung para penulisnya
ah, masih sunyi dan perih yang binasa
melukis malam sepi di desadesa, mati
lampu temaram karbitan telah lukai nurani
setiap bayang muncul dari persegi empat
seperti ketupat, ajarkan estetika mengumpat
ah, sepi masih tema pertunjukannya
hantarkan kepedihan
berikan keluguan
hitam dan putih
lalu, semua memilih suara
: Teriak !!!
Moncek Tengah, 7 Januari 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H