Pendidikan adalah pondasi bagi pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Dalam konteks pendidikan yang berkualitas, penting untuk memahami dengan jelas apa yang harus dicapai oleh peserta didik. Capaian pembelajaran menjadi panduan yang menentukan arah serta tujuan dari proses pembelajaran itu sendiri. Dalam konteks ini, Modul Kurikulum Merdeka menegaskan bahwa capaian pembelajaran adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik dalam satu fase tertentu. Namun, untuk memastikan pencapaian tersebut, perlu diuraikan menjadi tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkrit. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran merupakan bagian integral dari kurikulum operasional suatu satuan pendidikan.
Pengertian Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran adalah suatu panduan yang menetapkan kompetensi apa yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam suatu periode pembelajaran. Dalam Modul Kurikulum Merdeka, fase pembelajaran terdiri dari satu hingga tiga tahun. Perlu dipahami bahwa fase tidak sama dengan kelas. Fase mencakup kompetensi, sementara kelas menunjukkan kelompok berdasarkan usia. Dengan pemahaman ini, dalam merencanakan pembelajaran, kolaborasi dan komunikasi antar pendidik yang mengajar pada fase yang sama sangatlah penting.
Proses Berpikir dalam Merencanakan Pembelajaran
Proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran dapat digambarkan menjadi empat tahap. Pertama, memahami rasional dari capaian pembelajaran. Kedua, merumuskan tujuan pembelajaran. Ketiga, menyusun alur tujuan pembelajaran. Dan terakhir, merancang pembelajaran.
1. Memahami Rasional Capaian Pembelajaran
Rasional dari capaian pembelajaran menjelaskan mengapa suatu mata pelajaran penting untuk dipelajari dan bagaimana hal tersebut berkaitan dengan profil pelajar serta nilai-nilai Pancasila. Dalam memahami rasional ini, pertanyaan-pertanyaan pemantik seperti berikut dapat membantu:
- Apa alasan pentingnya mempelajari mata pelajaran tersebut?
- Bagaimana kaitannya dengan profil pelajar?
- Bagaimana implikasinya terhadap nilai-nilai Pancasila?