Salah satu tantangan utama dalam menerapkan kurikulum merdeka adalah memastikan bahwa semua siswa memiliki akses dan peluang yang sama. Tidak semua lingkungan belajar atau siswa memiliki sumber daya yang setara, yang dapat mengakibatkan kesenjangan dalam kesempatan belajar.
2. Kurangnya Struktur yang Dijaga
Terlalu banyak kemandirian dapat menjadi bumerang jika siswa tidak terbiasa dengan tingkat kebebasan yang diberikan oleh kurikulum merdeka. Beberapa siswa mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur waktu, mengatur prioritas, atau mengikuti struktur yang lebih longgar.
3. Pelatihan Guru yang Diperlukan
Peran guru dalam kurikulum merdeka lebih dari sekadar memberi materi pelajaran. Mereka perlu berfungsi sebagai fasilitator, panduan, dan pemantau progres siswa. Pelatihan yang tepat diperlukan untuk memastikan guru dapat mengelola lingkungan belajar yang lebih terbuka dan inklusif.
4. Evaluasi dan Penilaian yang Berbeda
Kurikulum merdeka dapat menghasilkan hasil yang beragam dan tidak dapat dengan mudah dibandingkan. Ini menciptakan tantangan dalam menilai kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang bermanfaat.
Kurikulum merdeka menawarkan paradigma baru dalam pendidikan yang menekankan pada kemandirian siswa, pengembangan keterampilan kritis, dan minat pribadi. Meskipun memiliki tantangan, pendekatan ini dapat membantu siswa mempersiapkan diri untuk sukses di dunia yang terus berubah. Dengan pengembangan yang tepat dan perhatian terhadap kesetaraan, kurikulum merdeka dapat membantu menciptakan generasi yang lebih berdaya saing dan berpikiran terbuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H