Masih ingat dengan novel-novel Enid Blyton? Lima Sekawan, Sapta Siaga, Pasukan Mau Tahu, Seri Petualangan dll. Atau Serial Hardy Boys dan Nancy Drew? Kemudian novel-novel karya Dwianto Setyawan seperti Serial Sersan Grung-grung, Kelompok 2&1 atau ada yang masih ingat juga serial Pulung karya Bung Smas? juga serial detektif kampungnya Arswendo Atmowiloto, Imung?
Buku-buku itu menceritakan petualangan anak-anak atau remaja dalam berbagai masalah kejahatan. Asyik sekali, ketika membaca rasanya saya ikut dalam penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan oleh tokoh-tokohnya hehehe..... Sayang sekali novel-novel seperti Sersan Grung-Grung, Kelompok 2&1, Seri Pulung, seri Imung sudah tidak dicetak ulang, sehingga sulit sekali untuk mendapatkannya. Padahal isinya penuh dengan pesan moral kepada anak-anak ataupun remaja yang disajikan lewat petualangan-petualangan yang dialami. Agak berbeda dengan Lima Sekawan, Sapta Siaga atau Seri Petualangan karya Enid Blyton yang saat ini masih bisa dengan mudah didapatkan karena masih dicetak ulang.
Wah...rasanya kangen sekali membaca serial-serial itu. Beruntung waktu kecil saya punya kesempatan untuk membacanya. Bukan karena banyak duit, tapi ada tetangga yang menyewakannya. Saya sisihkan uang saku untuk menyewanya. Mulailah saya bertualang dengan Sersan Grung-Grung, dengan Pulung dan novel-novel lainnya. Gara-gara membaca buku-buku itu saya sampai ingin sekali mempunyai sebuah gudang sebagai tempat pertemuan untuk menyelidiki suatu kasus seperti yang terdapat di buku-buku karya Enid Blyton hehehe...
Sayangnya sekarang ini sudah jarang, bahkan mungkin tidak ada novel-novel petualangan dan detektif remaja seinspiratif seperti itu lagi. ditambah dengan minat baca dari anak-anak atau remaja kita yang menurun. Buku sudah kalah pamor dengan games-games yang terus membuat ketagihan pemainnya.
Berangkat dari rasa kangen itulah saya mulai berusaha mengumpulkan buku-buku yang begitu berkesan di hati saya sampai sekarang. Sulit memang. Tapi sedikit demi sedikit koleksi bisa bertambah meski belum lengkap semua. pasar-pasar buku bekas pun menjadi surga bagi saya. Setiap akhir pekan saya bisa berjam-jam mengaduk-aduk buku yang ada. Kebanyakan memang tidak dipajang oleh penjualnya, hanya ditumpuk begitu saja, sehingga kita harus jeli dan pantang menyerah mencarinya hehehe.....
Saat ini koleksi yang sudah lengkap baru Lima Sekawan, Seri Komplotan, Sapta Siaga, Pasukan Mau tahu, Seri Petualangan, Seri Empat Petualang, semuanya karya Enid Blyton. Saya tidak membeli edisi cetak ulangnya. Saya sengaja mencari edisi-edisi lama yang diterbitkan tahun 80an. Edisi cetak ulangnya tidak bisa membuat memori saya tergugah, tapi begitu pegang edisi yang lama, saya langsung terbang dengan mesin waktu ke tahun 90an. Wah..rasanya puas sekali mendapatkannya, saya seperti menjadi anak-anak kembali hehehe.....
Masih banyak yang belum lengkap dari koleksi saya, tapi dengan kondisi ini saya justru punya alasan untuk terus mengunjungi surga saya, pasar buku bekas. Sersan Grung-Grung, Kelompok 2&1, Serial Imung, Serial Astrid, Serial Pulung justru lebih sulit didapatkan. Hanya beberapa buku yang sudah bisa saya kumpulkan. Semoga bisa bertambah lagi.
Saya ingin sekali melihat anak-anak dan remaja kita mempunyai minat membaca yang tinggi. Baca apa saja yang penting bermanfaat. Tidak harus buku baru, buku bekas juga tidak masalah. malah harga jauh lebih murah dan isinya tetap berkualitas. Saya juga memimpikan setiap desa di Indonesia mempunyai minimal 1 perpustakaan, sehingga anak-anak dan remaja kita mempunyai tempat berinteraksi yang bermanfaat. Bukan interaksi negatif yang bernama tawuran. Daripada duitnya di korupsi, lebih baik digunakan untuk membangun perpustakaan. klise memang, tapi semoga itu bisa menjadi kenyataan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H