Mohon tunggu...
V. Setyawan
V. Setyawan Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan

Rakyat yang mencintai Negri ini sampai akhir hayat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Oktober Bulannya Persatuan

28 Oktober 2016   00:31 Diperbarui: 28 Oktober 2016   14:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rakyat Indonesia, khususnya para pemuda harus sadar bahwa kemenangan melawan penjajahan dimasa dahulu tidak mungkin terwujud kalau tanpa adanya persatuan”.

Momentum hari sumpah pemuda Tgl. 28 Oktober banyak diisi kegiatan-kegiatan positif oleh para pemuda pemudi di Indonesia, mulai mengadakan diskusi, seminar, mengenakan pakaian adat, lomba-lomba graffiti, lomba foto-foto, pertunjukan teater sampai berziarah ke makam pahlawan.  Memanfaatkan hari bersejarah ini adalah bagian wujud mencintai keanekaragaman suku, bahasa, budaya, agama yang dimiliki Indonesia sehingga masyarakat perlu selalu diingatkan akan pentingnya persatuan dan kesatuan demi kemajuan bangsa Indonesia.

Sumpah pemuda menjadi gerakan awal sebuah ikrar para pemuda dalam memikirkan sebuah konsep kebersamaan dalam bingkai Negara kesatuan agar tidak mudah terpecah belah dalam membentuk sebuah Negara.  Sebagai tahapan awal menuju kebangkitan bangsa Indonesia untuk dapat mensejahterakan rakyatnya dan membebaskan belenggu penjajahan Hindia Belanda pada kala itu para pemuda pemudi bertekad bulat untuk memperjuangkan komitmentnya melalui sebuah kongres pemuda yang menghasilkan sebuah kesepakatan dibacakanya sebuah rumusan penting pada Tgl. 28 Oktober 1928 yang berbunyi ;

“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia

Kami putra dan putri  Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”

Demikian bunyi dari sebuah pergolakan bathin para pemuda pemudi kita pada jaman tersebut.  Sudah seyogyanya bagi para pemuda pemudi yang hidup di era kemerdekaan harus terus mengilhami para pemuda pemudi dikala itu tanpa meninggalkan spirit kejuangan yang mreka miliki.  Pemuda pemudi sekarang harus menemukan “taste” terbaru dengan merangsang dirinya untuk beradaptasi pada pola pengembangan karakter diri yang sejalan dengan kebutuhan pada jamannya.  Berkontribusi dalam pembangunan yang berlandaskan pada jiwa nasionalisme dan patriotisme tanpa mengurung diri atas hal-hal berbau asing, bahkan dituntut untuk dapat menkolaborasikan dan mengadopsi kemajuan-kemajuan dinegara lain baik itu IPTEK, Seni ataupun budaya yang bisa dijadikan nilai positif bagi kemajuan bangsa ini.

Bulan persatuan ini diharapkan adanya keterbukaan diantara para pemuda pemudi Indonesia ditengah-tengah terjangkitnya fanatisme sempit, baik secara paham agama, politik, maupun kebudayaan. Sebagai cikal bakal persatuan Indonesia sumpah pemuda bukan sekedar “cerita dongeng” yang hanya diceritakan dan dirayakan saja, melainkan bagaimana sejatinya sebuah gagasan dan ide besar dari sebuah janji suci harus direalisasikan dari generasi ke generasi melalui prilaku-prilaku individu.

“Kenali dirimu, Kenali Pahlawanmu dan Cintai Negrimu. Know yourself, know your heroes and love your Country”.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun