Memiliki akses terhadap pendidikan yang berkualitas menjadi hak yang harus dipenuhi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan cita-cita SDGs nomor 4 yaitu terwujudnya pendidikan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat dunia demi terwujudnya kehidupan damai yang berkelanjutan. Dalam PP no 47 tahun 2008 pula telah secara lugas disebutkan adanya wajib belajar bagi warga Indonesia. Dengan demikian semakin menguatnya argumen bahwa pendidikan menjadi pondasi penting yang mendasari segala aspek kehidupan. Berbagai penelitian para ahli dibidangnya kerap kali menyebutkan bahwasanya tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Atas dasar tersebut tim KKNT-Inovasi IPB yang berlokasi di desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengadakan program-program penguatan SDM melalui pendidikan bagi anak-anak sekolah dasar.  Program-program tersebut diantaranya adalah Envibang (English Village Banyuwangi), Pandacabang (Pendidikan Dasar dan Calistung Banyuwangi) dan Pocabang (Pojok Baca Banyuwangi).
"Envibang sangat penting dilakukan mengingat sekarang inikan era globalisasi yaa, kehidupan semakin tanpa batas, pakai internet buat sehari-hari aja sering muncul kalimat bahasa inggris, tapi sayangnya pelajaran bahasa Inggris dihapuskan dari mata pelajaran di tingkat SD, terus mereka belajarnya dari mana? Jadi kita bikin program ini supaya minimal anak-anak tahulah kata-kata dasar, kalimat sehari-hari berbahasa Inggris" Ujar Dita selaku Mahasiswi peserta KKNT-I yang menjadi penanggungjawab program kerja Envibang tersebut. Selain Envibang, terdapat program kerja lainnya yang memiliki sasaran anak usia dini & SD yaitu Pandacabang yang merupakan singkatan dari Pendidikan Dasar & Calistung Banyuwangi. Dani selaku penanggung jawab program tersebut menjelaskan bahwa "Meskipun sedang dalam masa libur semester, program ini dijalankan karena bertujuan sebagai langkah awal persiapan memasuki jenjang berikutnya, yang kelas 2 naik kelas 3, yang kelas 3 ke 4 dan seterusnya, selain itu terdapat pengajaran Calistung bagi anak usia dini yang akan masuk SD". Dani juga menceritakan bahwa meskipun masih dalam masa libur semester antusias anak-anak yang berpartisipasi pada kedua program tersebut sangat besar, hal tersebut dikarenakan metode pembelajaran yang dilakukan diselingi dengan games-games menarik, sehingga baik peserta Envibang maupun Pandacabang tidak merasa bosan selama proses belajar. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin banyaknya peserta yang hadir di setiap pertemuannya.
Terakhir, supporting program berbasis pendidikan yang dilakukan tim KKNT-I desa Banyuwangi adalah Pocabang atau Pojok Baca Banyuwangi. Pocabang merupakan program kerja berupa penyediaan dan pengadaan pojok baca bagi masyarakat desa Banyuwangi yang berlokasi di teras rumah ketua RW 09. Di adakannya pojok baca ini diharapkan dapat menjadi pengalihan aktivitas bagi anak-anak agar screentime terhadap gadget dapat berkurang dan beralih pada kegiatan yang lebih positif yaitu menambah pengetahuan melalui membaca buku bacaan yang telah disediakan. Nantinya Pojok Baca Banyuwangi tidak hanya diisi buku-buku bacaan untuk anak-anak saja, namun buku-buku pengetahuan umum utamanya terkait pertanian agar masyarakat desa Bnyuwangi yang mayoritas bekerja sebagai petani dapat membaca dan menembah pengetahuannya dibidang pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H