Mohon tunggu...
Berliana Dwi Praptaningtyas
Berliana Dwi Praptaningtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Saya merupakan salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro jurusan Teknik Geodesi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

TIM KKN UNDIP Berhasil Membudidayakan Maggot BSF untuk Pakan Ikan, Unggas dan Pengurai Limbah Organik Pertama Kali di Desa Ngancar!

13 Februari 2023   04:24 Diperbarui: 13 Februari 2023   07:06 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelian Bibit Maggot

Ngancar, Giriwoyo, Wonogiri -- Black Soldier Fly (BSF) atau yang lebih dikenal dengan lalat tentara hitam ternyata memiliki manfaat yang banyak. Maggot atau larva dari jenis lalat ini biasanya digunakan untuk keperluan pakan ikan maupun ternak karena mengandung protein sebanyak 43,42%, lemak 17,24%, serat kasar 18,82%, abu 8,70% dan air 10,79% (Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan, FPIK-Undip, 2011) dalam Rachmawati dkk. (2013) sehingga dapat digunakan untuk alternatif protein pakan. Selain itu, maggot memiliki kemampuan mendegradasi sampah organik lebih baik dibandingkan dengan serangga lain.

Saat ini budidaya larva maggot ini sedang naik daun di beberapa daerah dan jika dikembangkan dengan baik, maka maggot mampu mendongkrak perekonomian hingga kancah Internasional. Sayangnya maggot masih asing di telinga warga Desa Ngancar.

 Pada dasarnya, sebagian besar warga Desa Ngancar, Kecamatan Giriwoyo memiliki hewan ternak dirumahnya. Bahkan beberapa diantaranya juga mempunyai budidaya ikan lele di pekarangannya. Namun ternyata pakan yang digunakan hanya seadanya. Melihat hal tersebut, Tim 1 KKN Universitas Diponegoro mengusulkan Maggot Black Soldier Fly (BSF) sebagai pakan alternatifnya.

Persiapan yang dilakukan memakan waktu sekitar 1 minggu. Mereka menyiapkan bahan mulai dari membeli bibit maggot hingga membuat kandangnya sendiri.

Ngancar, Giriwoyo, Wonogiri -- Black Soldier Fly (BSF) atau yang lebih dikenal dengan lalat tentara hitam ternyata memiliki manfaat yang banyak. Maggot atau larva dari jenis lalat ini biasanya digunakan untuk keperluan pakan ikan maupun ternak karena mengandung protein sebanyak 43,42%, lemak 17,24%, serat kasar 18,82%, abu 8,70% dan air 10,79% (Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan, FPIK-Undip, 2011) dalam Rachmawati dkk. (2013) sehingga dapat digunakan untuk alternatif protein pakan. Selain itu, maggot memiliki kemampuan mendegradasi sampah organik lebih baik dibandingkan dengan serangga lain.

Saat ini budidaya larva maggot ini sedang naik daun di beberapa daerah dan jika dikembangkan dengan baik, maka maggot mampu mendongkrak perekonomian hingga kancah Internasional. Sayangnya maggot masih asing di telinga warga Desa Ngancar.

 Pada dasarnya, sebagian besar warga Desa Ngancar, Kecamatan Giriwoyo memiliki hewan ternak dirumahnya. Bahkan beberapa diantaranya juga mempunyai budidaya ikan lele di pekarangannya. Namun ternyata pakan yang digunakan hanya seadanya. Melihat hal tersebut, Tim 1 KKN Universitas Diponegoro mengusulkan Maggot Black Soldier Fly (BSF) sebagai pakan alternatifnya.

Persiapan yang dilakukan memakan waktu sekitar 1 minggu. Mereka menyiapkan bahan mulai dari membeli bibit maggot hingga membuat kandangnya sendiri.

Pembuatan Insektarium Lalat BSF
Pembuatan Insektarium Lalat BSF

Proses demi proses di lewati. Semua daur hidup yang terjadi di lalat BSF diamati. Hingga pada akhirnya, Minggu, 29 Januari 2023, Mahasiswa KKN mengadakan sosialisasi dan expo untuk memamerkan hasil budidayanya di Balai Desa Ngancar.

Sosialiasai 
Sosialiasai 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun