Pandemi COVID-19 memberikan pengaruh positif bagi dunia pendidikan, khususnya di Korea Selatan. Dilansir dari Korea Times (3/10), pandemi Covid19 membuat pemerintah fokus terhadap pendidikan. Dengan adanya wabah ini, kesempatan untuk pemerintah fokus ke dalam bidang pendidikan lebih besar. Kementerian Pendidikan sudah membuat beberapa kebijakan.
Seperti yang diberitakan media kompas pandemi covid-19 belum berakhir. Melansir dari kompas.com, jika dilihat secara global penyebaran virus corona masih terus bertambah. Data yang ditemukan dalam laman Worldometers (5/11) , update total kasus Covid-19 di dunia tanggal 5 November 2020 dikonfirmasi mencapai 48,4 juta kasus(worldometers.info).
Dari data yang ditampilkan di kompas.com , tercatat 10 negara dengan jumlah kasus terbanyak. Sepuluh  negara tersebut meliputi Amerika Serikat, India, Brasil, Rusia, Perancis, Spanyol, Argentina, Kolombia, Inggris, dan Meksiko (kompas.com).
Jika melihat data Korea Selatan tanggal 5 November 2020, negara tersebut masuk ke dalam urutan ke 90 dengan jumlah kasus 27.050 (worldometers.info). Walaupun tidak termasuk ke dalam 10 besar negara dengan kasus terbanyak, tentunya Korea Selatan tetap berupaya menghadapi kasus yang ada. Salah satunya yaitu dengan adanya markas besar penanggulangan bencana dan keselamatan pusat covid-19 (naver.com).
Pendidikan di Korea Selatan
Membahas mengenai pendidikan, dilansir dari i-gen.co.id Korea Selatan termasuk ke dalam 5 besar sistem pendidikan terbaik menurut '20 Best Education System In The World' yang di dapat dari artikel MBC Times. Ada beberapa fakta yang diungkapkan oleh i-gen.co.id mengenai sistem pendidikan di Korea Selatan.
1. Â Â Â Dianggap terbaik karena tingkat literasinya mencapai 100%. Selain itu posisi seorang guru dianggap tinggi dan juga dihormati.
2. Â Â Â Memiliki akses internet (5G) dengan kecepatan internet mencapai 10Gbps. Bisa dikatakan hanya butuh waktu kurang dari 5 detik untuk mengakses sesuatu secara daring. Setiap siswa memiliki akses belajar secara digital karena hampir setiap sekolah memiliki akses internet.
3. Adanya bimbingan belajar. Jika di Indonesia itu merupakan sebuah pilihan, di Korea Selatan bimbel merupakan suatu kewajiban bahwan sudah menjadi budaya. Maka dari itu siswa disana belajar sekitar 16jam perhari.
4. Penjurusan minat dan bakat dimulai sejak dini. Faktanya Korea Selatan memiliki cara untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam minat dan bakat, misalnya ada beberapa sekolah yang bahkan memiliki penjurusan peminatan seperti Art, Music, Sains, dan lain-lain sejak tingkat SMP.