Dari segi konsekuensi ekonomi, kedua aktivitas tersebut memiliki dampak yang signifikan. Pengemis online mungkin meraih sejumlah uang dari sumbangan masyarakat, namun hal ini tidak menjamin peningkatan ekonomi jangka panjang. Selain itu, hal ini dapat menciptakan siklus ketergantungan yang sulit diputuskan. Di sisi lain, penjudi online berisiko kehilangan sejumlah besar uang dalam waktu singkat, yang dapat menyebabkan tekanan finansial yang serius. Ini bisa memicu kerugian ekonomi yang signifikan tidak hanya bagi individu yang terlibat, tetapi juga bagi keluarga mereka.
Selain itu, perlu diperhatikan pula dampak terhadap kesehatan mental dan stabilitas emosional. Pengemis online mungkin mengalami tekanan mental karena menghadapi stigmatisasi sosial dan penolakan. Mereka mungkin juga merasakan kegagalan secara konstan karena ketergantungan pada bantuan orang lain. Di sisi lain, penjudi online berisiko mengalami stres, kecemasan, dan depresi akibat ketidakpastian finansial yang terkait dengan perjudian. Ketidakmampuan untuk mengontrol kebiasaan berjudi juga dapat mengakibatkan konflik internal dan konsekuensi yang merugikan.
Perbedaan signifikan juga terlihat dari sudut pandang potensi perbaikan. Pengemis online mungkin memiliki peluang untuk meningkatkan situasi mereka melalui bantuan sosial, program pelatihan, atau pendampingan yang membantu mereka mengembangkan keterampilan baru dan mandiri secara finansial. Di sisi lain, penjudi online dapat mencari bantuan dari program rehabilitasi, terapi, atau dukungan masyarakat untuk mengatasi kecanduan mereka dan mengembangkan pola pikir yang lebih sehat terkait dengan uang dan perjudian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H