Mohon tunggu...
britaku
britaku Mohon Tunggu... Lainnya - indie writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sebagai seorang penulis indie, Britaku telah menulis dan menerbitkan beberapa karya di antaranya novel, cerpen, dan antologi puisi. Ia juga aktif menulis di blog pribadinya dan media sosial, serta berpartisipasi dalam beberapa komunitas penulis. Meskipun demikian, Britaku menganggap kegiatan menulis sebagai hobi dan bukan sebagai profesi. (https://britaku.jcink.net/) Selain menulis, Britaku juga sangat menyukai membaca. Ia menyukai berbagai genre, termasuk fiksi, non-fiksi, dan sastra klasik. Ia menganggap membaca sebagai salah satu cara terbaik untuk mengasah imajinasi dan kreativitas dalam menulis. Di samping menulis dan membaca, Britaku juga senang mendengarkan musik. Ia memiliki beragam genre musik favorit, mulai dari pop, rock, jazz, hingga klasik. Musik menjadi salah satu sumber inspirasi dan motivasi bagi Britaku dalam menulis. Secara keseluruhan, Britaku adalah seorang penulis indie yang sangat menekuni hobinya. Ia senang menulis dan membaca, serta menganggap keduanya sebagai hal yang saling mendukung dan melengkapi. Britaku juga senang mendengarkan musik sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam menulis. Hobinya yang beragam ini telah membantu Britaku untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam dunia sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Jadi Pengemis Online, Jutaan Cara Raup Untung dari Internet

21 Oktober 2023   06:50 Diperbarui: 21 Oktober 2023   07:10 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : aset gambar britaku

Dari segi konsekuensi ekonomi, kedua aktivitas tersebut memiliki dampak yang signifikan. Pengemis online mungkin meraih sejumlah uang dari sumbangan masyarakat, namun hal ini tidak menjamin peningkatan ekonomi jangka panjang. Selain itu, hal ini dapat menciptakan siklus ketergantungan yang sulit diputuskan. Di sisi lain, penjudi online berisiko kehilangan sejumlah besar uang dalam waktu singkat, yang dapat menyebabkan tekanan finansial yang serius. Ini bisa memicu kerugian ekonomi yang signifikan tidak hanya bagi individu yang terlibat, tetapi juga bagi keluarga mereka.

Selain itu, perlu diperhatikan pula dampak terhadap kesehatan mental dan stabilitas emosional. Pengemis online mungkin mengalami tekanan mental karena menghadapi stigmatisasi sosial dan penolakan. Mereka mungkin juga merasakan kegagalan secara konstan karena ketergantungan pada bantuan orang lain. Di sisi lain, penjudi online berisiko mengalami stres, kecemasan, dan depresi akibat ketidakpastian finansial yang terkait dengan perjudian. Ketidakmampuan untuk mengontrol kebiasaan berjudi juga dapat mengakibatkan konflik internal dan konsekuensi yang merugikan.

Perbedaan signifikan juga terlihat dari sudut pandang potensi perbaikan. Pengemis online mungkin memiliki peluang untuk meningkatkan situasi mereka melalui bantuan sosial, program pelatihan, atau pendampingan yang membantu mereka mengembangkan keterampilan baru dan mandiri secara finansial. Di sisi lain, penjudi online dapat mencari bantuan dari program rehabilitasi, terapi, atau dukungan masyarakat untuk mengatasi kecanduan mereka dan mengembangkan pola pikir yang lebih sehat terkait dengan uang dan perjudian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun