Mohon tunggu...
Brissa Aulia V
Brissa Aulia V Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang memiliki hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Prestasi Belajar Anak Menurut Psikologi Pendidikan

2 Oktober 2024   21:16 Diperbarui: 2 Oktober 2024   21:27 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pola asuh orang tua memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian, sikap, dan prestasi belajar anak. Dalam psikologi pendidikan, pola asuh mengacu pada cara orang tua membimbing, mendidik, dan mendukung anak-anak mereka dalam aspek emosional, sosial, dan akademik. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pola asuh yang diterapkan oleh orang tua secara langsung mempengaruhi motivasi, disiplin, dan prestasi akademik anak.

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Prestasi Belajar Anak Menurut Psikologi Pendidikan :

1. Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter sering kali berdampak negatif pada prestasi akademik anak. Meskipun anak-anak dari orang tua yang otoriter mungkin disiplin dan patuh, mereka sering kali merasa tertekan dan tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan kreativitas atau pemikiran kritis. Anak-anak ini juga cenderung kurang percaya diri dan memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi karena merasa takut akan kegagalan atau hukuman.


Contoh Pengaruh: Anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoriter mungkin hanya belajar untuk memenuhi tuntutan orang tua, bukan karena dorongan internal. Ini bisa menyebabkan prestasi akademik yang baik secara sementara, tetapi tidak ada motivasi jangka panjang untuk belajar secara mandiri

2. Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis, menurut banyak penelitian dalam psikologi pendidikan, adalah yang paling efektif dalam meningkatkan prestasi belajar anak. Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini cenderung memiliki motivasi intrinsik yang kuat, rasa percaya diri, dan kemampuan untuk berpikir kritis. Orang tua yang demokratis memberikan dukungan emosional yang tinggi, tetapi juga menetapkan batas yang jelas, sehingga anak-anak merasa aman namun tetap bertanggung jawab.


Contoh Pengaruh: Anak yang tumbuh dalam lingkungan demokratis cenderung lebih aktif dalam proses belajar, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan mampu mengatasi tantangan akademik secara mandiri. Prestasi akademik mereka sering kali lebih konsisten karena mereka didorong oleh rasa ingin belajar dan keterlibatan aktif dalam proses pendidikan.

3. Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif sering kali berhubungan dengan prestasi akademik yang lebih rendah. Anak-anak yang dibesarkan dalam pola asuh permisif mungkin memiliki kebebasan yang terlalu besar tanpa adanya struktur yang jelas. Akibatnya, mereka cenderung memiliki disiplin yang lemah, kesulitan dalam mengatur waktu, dan kurang termotivasi untuk belajar.


Contoh Pengaruh: Anak-anak dengan orang tua yang permisif mungkin kesulitan untuk tetap fokus pada tugas-tugas akademik karena mereka tidak terbiasa dengan aturan atau struktur. Mereka mungkin juga kurang menghargai pentingnya usaha keras dalam mencapai tujuan akademik.

4. Pola Asuh Tidak Terlibat
Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan di mana orang tua tidak terlibat dalam kehidupan mereka, terutama dalam pendidikan, sering kali mengalami kesulitan dalam mencapai prestasi akademik. Mereka cenderung merasa tidak didukung secara emosional dan kurang memiliki bimbingan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan belajar.


Contoh Pengaruh: Anak yang tumbuh dalam pola asuh ini cenderung memiliki motivasi yang rendah, sering kali merasa tidak diperhatikan, dan mungkin berjuang dalam akademik karena kurangnya dukungan dan perhatian dari orang tua.

Kesimpulan
Pola asuh orang tua memiliki dampak yang signifikan terhadap prestasi belajar anak. Menurut psikologi pendidikan, pola asuh yang demokratis memberikan hasil terbaik dalam membangun motivasi, disiplin, dan kemampuan anak untuk berpikir kritis dan mandiri. Sebaliknya, pola asuh otoriter, permisif, atau tidak terlibat cenderung menghambat perkembangan akademik anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun