Mohon tunggu...
Brina👸
Brina👸 Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Just a girl

Menulislah sebab kegelisahan yang kamu rasa. Sebab tidak semua orang mampu mengerti ucapanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selasa Hujan

22 Januari 2019   21:39 Diperbarui: 22 Januari 2019   21:40 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Malam ditemani rintik hujan yang semakin deras. Sunyi, tak ada seorang pun berlalu lalang di depan rumah.

Duduk menatap sebuah buku kecil yang selalu menemani kemana pun aku pergi. Ya, aku mencintainya. Ia selalu ada, menjadi teman dalam perjalanan hidupku.

Rasa itu ada, tapi tidak sekuat saat ini, katamu.

Semakin hari, aku semakin muak pada diriku. Aku benci diriku yang masih saja menaruh harapan padamu. Harapan yang tidak seharusnya aku miliki.

Siapa saya? Apa hak saya berharap terhadap Anda? Perih memang.

Parahnya lagi, aku berpikir rasa yang kamu utarakan padaku hanya sekedar usahamu untuk membunuh penasaranmu. Rasa penasaran terhadap isi hatiku padamu, yang telah lama bersarang dalam benakmu.

Aku berpikir, setelahnya kamu tahu perasaanku. Kamu berlalu begitu saja tanpa meninggalkan sepatah kata pun.

Satu hal yang harus kamu ingat. Meski jarak memisahkan, bukan berarti aku tidak bisa terus mencintaimu. Rasa itu justru semakin kuat, Brian.

Selasa hujan, ditemani segelas jasuke dan surat terakhir darimu.

Sumedang, 21 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun