Mohon tunggu...
Brilyan Indraprasta
Brilyan Indraprasta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profile

Hanya seorang mahasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perilaku Belanja Produk Virtual pada Kalangan Gamers

9 November 2024   03:25 Diperbarui: 9 November 2024   03:25 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apakah kalian pernah bermain game online? Ya, game online merupakan hal yang sudah biasa di temukan pada zaman sekarang. Berdasarkan penelitian data AI, jumlah game online yang terdownload di Indonesia mencapai 3,45 miliar. Adapun data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 diketahui bahwa anak usia 0-18 tahun mendominasi pasar game online dengan peresentase 46,2%. Dengan banyaknya jumlah tersebut tentunya kalian sudah tidak asing dengan game online. 

Dalam game online ada yang dinamakan microtransaction atau yang bisa diartikan sebagai transaksi uang secara online untuk membeli barang virtual. Barang atau produk virtual bisa dedefinisikan sebagai suatu benda dalam bentuk data yang ditawarkan oleh produsen untuk dikenali, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi oleh suatu pasar. 

Banyak gamer yang membeli produk virtual dalam game. Pasti untuk sebagian orang yang jarang bermain game atau tidak bermain game bertanya-tanya seperti “kenapa seseorang mengeluarkan uang nyata hanya untuk membeli suatu produk virtual dimana produk tersebut hanya sebagai data di dalam game?”

Pertanyaan tersebutlah yang membuat kami melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mendorong seorang gamers untuk berbelanja produk virtual pada sebuah game online. Dari penelitian kami menemukan 6 faktor yang mempenagruhi seorang gamers untuk membeli produk virtual dalam game sebagai berikut:

PENDAPATAN

Pendapatan dalam penelitian ini merujuk pada pendapatan perbulan seseorang. Dari penelitian yang kami lakukan diketahui bahwa pendapatan memiliki pengaruh positif dalam pembelian produk virtual, berarti semakin tinggi pendapatan seorang gamers maka mereka akan cenderung berbelanja produk virtual lebih banyak dalam game yang mereka mainkan.

JENIS GAME

Game memiliki banyak jenis atau genre. Ada game FPS (First Person Shooter), RPG, MMORPG, MOBA, dan masih banyak jenis game lainnya. Menurut hasil observasi dan wawancara, informan kunci YN dan DG sering menghabiskan waktu mereka bermain game-game berjenis MOBA dan FPS seperti Mobile Legends dan PUBG dimana kedua jenis game tersebut juga merupakan game yang membuat mengeluarkan uang paling banyak saat bermain dari pada game-game berjenis RPG. 

Sedangkan untuk LF dan LT mereka sangat sering bermain game berjenis MMORPG dan diketahui bahwa mereka juga menghabiskan sebagian besar uang untuk membeli produk virtual pada game jenis tersebut. Jadi dari sini bisa dikatakan bahwa game bertipe single player cenderung memberikan dorogan yang lebih kecil dalam perilaku pembelian produk virtual daripada game bertipe multiplayer.

NILAI PRODUK VIRTUAL

Nilai produk ini merupakan kegunaan dan kualitas produk virtual pada suatu game. Para gamers cenderung berbelanja suatu produk virtual yang memiliki kegunaan dan kualitas lebih untuk memperkuat karakter atau memperindah karakter mereka dalam game tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun