Mohon tunggu...
Jurnalis KW 2
Jurnalis KW 2 Mohon Tunggu... profesional -

phlegmatis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Nyokap Histeris Mo Ketemu Artis (8)

29 Januari 2016   15:29 Diperbarui: 29 Januari 2016   15:39 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sebagai karyawan baru, gue masih rajin datang tepat waktu. Menurut HRD, jam kerja itu datang pukul 8:30, pulang 17:30. Jam segitu tentu cuocok buat pegawai kantoran yang kerjanya office hour. Tapi buat seorang Jurnalis kayak gue, office hour kayak gitu nggak pas. Yaiyalah, loe masuk pagi buat apa kalo nggak ada yang diliput? Sebaliknya, loe pulang sore juga ngapain? Secara liputan-liputan di dunia hiburan rata-rata di atas jam 7 malam.

Kerja sebagai Jurnalis itu kayak dunia terbalik. Pagi jadi malam, malam jadi pagi. Memang sih, analogi itu rada ekstrim. Soalnya ada juga sih yang butuh diliput pagi-pagi, kayak cerita gue kali ini...

"Kriiiiiinggg!!!.....Kriiiiiinggg!!!....Kriiiiiinggg!!!"

Bunyi hape gue yang lebih mirip kayak bel sepeda onthel itu udah berkali-kali bunyi. Oleh karena berkali-kali bunyi, maka di layar hape udah tertera jumlah miss call-nya. You know jumlahnya berapa? 10 kali, cuyyy!!!

"ANTOOOOOO!!!! ITU HAPE LOE BUNYI TRUSSS!!! LOE BUDEG APA?!!"

Yang teriak tadi itu bukan Tarzan, tetapi Nyokap gue. Suaranya begitu menggelegar bak halilintar yang bisa menumbangkan pohon. Bukan kali ini aja Nyokap teriak-teriak kayak gitu. Saban ada teman gue yang datang dan gue lagi di kamar mandi, Nyokap juga gemar berteriak. Biasanya kalo kejadian itu, teman gue langsung nutup telingga, sementara gue kebelet pup.

"ANTOOOOO!!! BURUUUAN BANGUN. ANGKAT TUH HAPE! BIKIN BERISIK AJA!!"

Gue yang masih mencintai kasur, sangat nggak peduli dengan perintah itu. Gue coba menarik selimut. Tapi karena mata gue udah terlanjur melek, ya gue jadi nggak bisa tidur. Daripada hape itu bunyi lagi dan Nyokap gue teriak-teriak kayak manggil monyet, mau nggak mau gue bangun dan berjalan menuju tempat hape itu berada.

Dengan mata malas, gue melihat miss called di layar hape. Begitu tahu nomer yang udah sepuluh kali nelepon itu Pemred, mata gue langsung melotot. Kebetulan pas melotot, Nyokap gue ngelihat gue. Walhasil, Nyokap jadi salah sangka.

"Ngapain loe melotot-melotot gitu sama Nyak? Nggak suka dibangunin pagi-pagi?"

"Anto nggak melotot ke Nyak, kok..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun