Mohon tunggu...
Brilliant Johan
Brilliant Johan Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Karyawan SGN PG Rendeng, Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Demak

14 Februari 2024   10:15 Diperbarui: 14 Februari 2024   10:18 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karyawan SGN Pabrik Gula Rendeng menyalurkan bantuan berupa beras, susu ibu hamil, pakaian dalam, dan mainan anak-anak kepada korban banjir bandang Demak yang ada di posko pengungsi melalui Dinas Sosial Kabupaten Kudus Jawa Tengah Selasa (13/02). PG Rendeng merupakan unit pabrik gula yang dimiliki PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang merupakan anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan dengan komoditas tebu

"Kami perwakilan karyawan SGN PG Rendeng, berempati terhadap saudara kami yang tertimpa musibah banjir bandang, semoga bantuan ini dapat bermanfaat dan meringankan beban para korban", ujar  Erwin Fitri Hatmoko General Manager PG Rendeng sesuai menyampaikan bantuan.

Pihaknya menambahkan diantara bantuan yang disalurkan berupa mainan anak, diharapkan korban banjir berusia anak - anak dapat melewati kondisi sulit dengan tetap dapat bermain di pengungsian sehingga secara psikologis relatif terjaga.

"Kami berharap adik-adik dapat tetap ceria dengan bermain di pengungsian dengan mainan yang disalurkan", tambahnya.
 
Banjir bandang yang melanda melanda Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Gajah di Kabupaten Demak Senin Minggu lalu menyebabkan ribuan penduduk mengungsi hingga air surut dan kondisi menjadi aman kembali.

Sebelumnya Senin (12/2) dilansir dari berbagai media massa, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho mengatakan, salah satu penyebab banjir yakni adanya hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Demak di beberapa titik.

"Intensitas hujan tinggi di wilayah hulu mengakibatkan beberapa tanggul sungai tidak mampu menahan derasnya aliran air sehingga mengakibatkan tanggul jebol di beberapa titik," ujar Agus Nugroho.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun