Mohon tunggu...
Brillian Sayekti
Brillian Sayekti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Gizi Universitas Diponegoro

Mahasiswa Ilmu Gizi UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peningkatan Kapasitas SDM Melalui Pelatihan Pengukuran Antropometri di Posyandu Desa Karanganyar, Borobudur, Magelang

8 Februari 2022   22:20 Diperbarui: 8 Februari 2022   22:40 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat. Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan posyandu adalah pengukuran antropometri. Pengukuran antropometri merupakan sebuah pengukuran yang dilakukan pada fisik seseorang meliputi berat badan (BB), tinggi badan (TB), lingkar kepala, lingkar lengan atas (LILA), dan sejenisnya. Teknik atau metode pengukuran yang dilakukan harus sesuai dengan standar sehingga dapat memberikan hasil yang valid dan akurat. Melihat pentingnya patuh terhadap standar tersebut dan adanya ketidaksesuaian metode yang dilakukan kader posyandu ketika di lapangan maka mahasiswa KKN Universitas Diponegoro terdorong untuk memberikan pelatihan pengukuran antropometri.

Pada Senin, 24 Januari 2022, pelatihan pengukuran antropometri sukses diberikan kepada kader posyandu di Desa Karanganyar. Pelatihan dilakukan di Balai Desa Karanganyar yang dihadiri oleh lima kader dari masing-masing dusun beserta Bidan Desa Karanganyar, Tri Sulistyowati. Dalam pelatihan tersebut, Brillian Sayekti, mahasiswa S1 Ilmu Gizi Universitas Diponegoro, menjelaskan terkait tata cara pengukuran BB, TB, LILA, dan lingkar kepala yang sesuai dengan standar.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan praktik pengukuran secara langsung dengan menggunakan alat ukur yang tersedia seperti mikrotoa (alat ukur tinggi badan), timbangan digital dewasa, timbangan digital bayi, dan pita ukur. Selama kegiatan berlangsung, seluruh peserta dibagikan modul pengukuran antropometri sebagai buku saku dalam melakukan pengukuran di posyandu nantinya.

dokpri
dokpri
Selain menyampaikan terkait metode pengukuran yang benar, kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk menjelaskan mengenai cara mengintrepetasikan hasil pengukuran sehingga dengan mudah kader posyandu dapat mendeteksi status gizi dari masyarakat yang berkunjung. Seluruh rangkaian kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di setiap posyandu dari masing-masing dusun di Desa Karanganyar sehingga diharapkan mampu memberikan layanan yang terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun