Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat. Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan posyandu adalah pengukuran antropometri. Pengukuran antropometri merupakan sebuah pengukuran yang dilakukan pada fisik seseorang meliputi berat badan (BB), tinggi badan (TB), lingkar kepala, lingkar lengan atas (LILA), dan sejenisnya. Teknik atau metode pengukuran yang dilakukan harus sesuai dengan standar sehingga dapat memberikan hasil yang valid dan akurat. Melihat pentingnya patuh terhadap standar tersebut dan adanya ketidaksesuaian metode yang dilakukan kader posyandu ketika di lapangan maka mahasiswa KKN Universitas Diponegoro terdorong untuk memberikan pelatihan pengukuran antropometri.
Pada Senin, 24 Januari 2022, pelatihan pengukuran antropometri sukses diberikan kepada kader posyandu di Desa Karanganyar. Pelatihan dilakukan di Balai Desa Karanganyar yang dihadiri oleh lima kader dari masing-masing dusun beserta Bidan Desa Karanganyar, Tri Sulistyowati. Dalam pelatihan tersebut, Brillian Sayekti, mahasiswa S1 Ilmu Gizi Universitas Diponegoro, menjelaskan terkait tata cara pengukuran BB, TB, LILA, dan lingkar kepala yang sesuai dengan standar.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan praktik pengukuran secara langsung dengan menggunakan alat ukur yang tersedia seperti mikrotoa (alat ukur tinggi badan), timbangan digital dewasa, timbangan digital bayi, dan pita ukur. Selama kegiatan berlangsung, seluruh peserta dibagikan modul pengukuran antropometri sebagai buku saku dalam melakukan pengukuran di posyandu nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H