Mohon tunggu...
Brilian Surya Budi
Brilian Surya Budi Mohon Tunggu... -

Siswa SMA Negeri 1 Blitar kelas XII-IPA.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efek Negatif 'BOKEP'!

10 Oktober 2010   07:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:33 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kata 'BOKEP' dikalangan masyarakat luas udah gak asing lagi! Kalo kita cari di search engine kayak Google pun, pasti langsung keluar jutaan link-link yang berbau pornografi. Banyak web-web yang menyediakan barang ini dengan free ada pula yang berbayar. "Sebenernya kenapa sih kok bokep banyak dilarang? Kan asyik bro?". Kalo ada yang tanya gitu gue acungin 4 jempol deh! Kenapa kok peredaran bokep dilarang. Hal ini sebenarnya adalah permasalahan kompleks. Tapi yang jelas eg=fek buruk dari bokep itu sendiri dapat merusak ribuan sel otak yang tidak dapat beregenerasi dalam waktu singkat pada saat kita nonton tu film. Dengan kata lain, semakin sering kita lihat bokep semakin banyak sel otak yang rusak dan semakin turun fungsi otak kita. Hal inilah yang berbahaya karena dampaknya laten. Otak susah berpikir, dan daya berpikir bertambah lambat. Hal lain yang membuat peredaran bokep dilarang adalah dapat memicu orang-orang gak punya iman buat ngluapin nafsu birahi mereka. Akhirnya banyak kasus pelecehan seksual meningkat.

Beberapa waktu lalu Kemeninfo mengambil tindakan memblokir situs-situs porno. Hanya saja yang disayangkan pemblokiram tersebut hanya saat bulan puasa. Memang sulit untuk menurangi peredaran film bokep tapi yang jelas dari diri kitalah yang bisa menimbang-nimbang baik buruknya suatuu hal. Hanya kitalah yang bisa memproteksi diiri dari dan memilih untuk tidak konsumtif pada bokep karena efek negati yang disebabkannya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun