Mohon tunggu...
Briliani Putri Pijar
Briliani Putri Pijar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat Datang

Halo pembaca, Selamat datang. Terimakasih sudah berkunjung ke profil kami!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali Kebutuhan Layanan Kesehatan Mentalmu

3 Maret 2022   21:20 Diperbarui: 3 Maret 2022   21:40 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Layanan kesehatan mental, merupakan salahsatu perkembangan yang mulai populer di masa kini. Selama pandemi COVID-19 yang sudah berusia 2 tahun, membuat semua orang harus beraktivitas dari rumah. Semua hal dilakukan secara daring. Tentunya menjadi terbatasi secara social dan mobilitas bukanlah suatu hal yang nyaman. Sehingga banyak terobosan baru dari berbagai LSM dan instansi yang membuka layanan konseling.

Tenaga profesional yang ahli di bidang kejiwaan terbagi menjadi dua yaitu psikolog dan psikiater. Namun sayangnya masih banyak masyarakat umum yang sukar membedakan kedua profesi tersebut, sehingga berujung pada rasa ketidakpuasan atau ketidacocokan penanganan.

Perbedaan paling jelas antara psikolog dan psikiater adalah gelar. Seorang psikolog haruslah lulusan S1 psikologi yang mengambil spesialisasi klinis di tingkat S2 Magister. Sementara psikiater adalah lulusan sarjana kedokteran yang mengambil S2 psikiatri. Dengan perbedaan gelar ini, maka seorang psikolog yang sudah pastinya bukan dokter, tidak memiliki wewenang untuk memberikan penanganan medis (resep obat dsb). Di sisi lain psikiater karena mengambil Pendidikan kedokteran di level S1 nya, maka mereka memiliki wewenang untuk memberikan penanganan kuratif seperti obat-obatan. Lalu bagaimana upaya penanganan yang akan diberikan oleh psikolog? Psikolog biasanya memberikan pelayanan berupa konseling rutin, terapi, Teknik modifikasi perilaku, dan lainnya yang lebih berfokus kepada proses kognitif.

Lalu kita harus pergi ke siapa? Psikolog atau psikiater kah? Sebenarnya yang manapun tidak masalah, karena mereka telah dididik untuk mengatasi konseling dan gejala awal lainnya. Jika memang dirasa masalah yang dimiliki masih belum terlalu parah dan berdampak kepada fisik dan lainnya, maka psikolog bisa menjadi langkah awal yang tepat. Di masa kini psikolog dan psikiater telah banyak berkolaborasi. Maka jika seorang psikolog mendiagnosis bahwa klien nya harus diberikan penanganan klinis karena satu dan lain hal, maka psikolog bisa memberikan surat rujukan kepada psikiater. Begitu juga sebaliknya.

Kapan saatnya kita harus pergi ke tempat layanan kesehatan mental? Siapapun bisa pergi kepada mereka kapanpun mereka mau. Namun umumnya, sangat disarankan pergi ke professional saat sudah merasakan gejala seperti:

  • Menyakiti diri sendiri
  • Menyakiti/membahayakan orang lain
  • Menganggu produktivitas sehari-hari

Saat ini membuat janji temu psikolog maupun psikiater sudah tidak lagi susah untuk ditemukan. Banyak aplikasi atau instansi yang menyediakan layanan berbasis kesehatan mental seperti riliv, halodoc, dan lainnya. Bahkan saat ini pergi ke psikolog di puskesmas pun bisa ditanggung oleh BPJS dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Sehingga jangan takut untuk pergi kepada ahli jika dirasa membutuhkan bantuan atau penanganan dari mereka. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun