Sampah masih menjadi salah satu masalah yang belum terselesaikan di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten. Hal ini menjadi keluhan yang merata pada setiap wilayah desa dan belum memiliki solusi yang terbukti nyata. Apabila terus menerus dibiarkan, Â maka akan menimbulkan dampak yang kurang baik bagi masyarakat.
Urgensi yang tinggi dari permasalahan ini mendorong Kelompok 66 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk menjadikan sampah sebagai fokus utama program kerja yang dipilih. Tim mahasiswa berhasil melaksanakan Pemberdayaan Pengolahan dan Pengelolaan Sampah yang dilaksanakan pada tanggal 6 & 11 Februari 2023, dengan melibatkan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) serta anggota Karang Taruna Desa Brangkal. Â
Kegiatan diawali dengan penjelasan seputar cara pemilahan sampah menjadi 2 jenis umum yaitu organik dan anorganik. Pemaparan berikutnya dilanjutkan dengan praktek pengolahan sampah menjadi beberapa produk yang bermanfaat. Pada pelatihan ini menghasilkan beberapa produk yang terdiri dari eco brick, eco enzyme, dan kompos blok.Â
Selain dapat mengatasi permasalahan sampah di Desa Brangkal, produk-produk dari hasil pelatihan ini juga diharapkan dapat menjadi produk unggulan Desa Brangkal yang dapat dipasarkan dan memiliki nilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Brangkal.Â
Rangkaian kegiatan ini mendapatkan respon yang baik dan diharapkan dapat dapat dilanjutkan oleh warga setempat sehingga masalah utama Desa Brangkal yaitu mengenai sampah dapat terselesaikan dan memberi manfaat bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H