Bulusan, Kota Semarang (29/7) diawali dengan survei pada minggu pertama yang dilakukan pada Kelurahan Bulusan, Tembalang, Kota Semarang, ditemukan banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh petugas keamanan maupun warga setempat yang berjaga pada pos penjagaan RT 07 / RW 03, terlebih di malam hari. Ditengah pandemi Covid-19 ini, warga diperbolehkan menjalani kegiatan seperti biasanya, namun diharuskan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak aman 1,5 meter, dan sering mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, terutama setelah menyentuh barang-barang yang berada pada tempat umum. Hal ini menjadi latar belakang program yang dibuat oleh Tim KKN Pedalangan, yaitu Touchless Hand Sanitizer. Hand Sanitizer merupakan salah satu solusi praktis untuk mencuci tangan ketika diluar rumah, karena lebih ringkas dan tidak memerlukan air dalam penggunaannya. Touchless Hand Sanitizer ini nantinya akan diletakkan pada pos penjagaan RT 07 / RW 03 untuk digunakan warga maupun petugas yang berjaga
MINGGU II: PERAKITAN TOUCHLESS HAND SANITIZER
Minggu kedua KKN Bulusan diisi dengan perakitan Touchless Hand Sanitizer yang nantinya akan ditempatkan pada pos penjagaan RT 07 / RW 03. Touchless artinya tanpa sentuhan, bertujuan untuk meminimalisir sentuhan yang diperlukan oleh pengguna hand sanitizer. Komponen yang akan digunakan untuk membuat alat ini yaitu peralon ukuran 3 dan 4 inci dan wadah untuk tempat hand sanitizer. Untuk mengganti sentuhan pada botol hand sanitizer, peralon dibentuk sebagai pengganti tangan di atas botol hand sanitizer. Cara penggunaannya cukup sederhana, yaitu cukup menekan peralon yang dibentuk sebagai pedal dengan kaki dan otomatis akan menekan botol hand sanitizer.
MINGGU II: PENEMPATAN TOUCHLESS HAND SANITIZER
Warga Kelurahan Bulusan, terutama yang berada di sekitar pos keamanan. tampak cukup antusias dengan kehadiran Touchless Hand Sanitizer. Mereka menilai ide pembuatan alat tersebut sangat brilian karena sederhana namun cukup efektif, serta penempatannya sangat tepat.
Bulusan, Kota Semarang (10/8/20) -- Pandemi Covid-19 telah berdampak pada banyak sektor, terutama di bidang ekonomi. Begitu pula dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terkena imbasnya. Karena permasalahan ini, mahasiswa UNDIP yang sedang melakukan KKN memberikan solusi dengan memberikan edukasi dan pelatihan kepada para pemilik usaha, guna meningkatkan nilai jual UMKM.
Mahasiswa KKN berinisiatif dengan salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan cara melakukan pemasaran produk. Hal ini dapat dilakukan dengan memahami konsep strategi Marketing Mix 4p (product, place, promotion, and price) dengan tujuan utama dapat membuat meningkatkan potensi penjualan produk agar tidak kalah bersaing.
Editor : Dr. Ana Silviana S.H., M.Hum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H