Bantul (13/8/20) -- Ditengah Wabah Covid-19 ini hampir seluruh sektor di Indonesia merasakan dampaknya, mulai dari sektor ekonomi, pariwisata, kesehatan, bahkan pendidikan. Â Berkaitan dengan hal ini , Universitas Diponegoro melakukan perubahan dalam penerapan kegiatan Kuliah Kerja Nyata pada tahun ini dimanaUniversitas Diponegoro tetap mengirimkan mahasiswanya untuk melaksanakan Kuliah Kerja NyataÂ
tetapi pelaksanaan KKN tahun ini disebut dengan KKN Pulang Kampung, dikarenakan dilaksanakan di kampung halaman mahasiswa masing-masing. Selain itu, sebagai bentuk kepedulian Undip terhadap masyarakat, mahasiswa diwajibkan membuat program dalam rangka pencegahan penyebaran virus Covid-19 dan juga ikut serta dalam tujuan pemerintah yaitu pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
Berkaitan dengan kondisi pandemik saat ini,mahasiswa Universitas Diponegoro memanfaatkan pipa paralon untuk mengembangkan inovasinya dalam membuat penyangga handsanitizer tanpa harus disentuh atau touchless handsanitizer, hal ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian dan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan dan masyarakat dalam mencegah meningkatnya penularan virus covid-19 di Kelurahan Tamantirto, kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta. Â
Peletakkan Touchless Handsanitizer ini dilaksanakan pada hari Senin (20/7/20) lalu, dimana kegiatan ini langsung disambut baik dan disaksikan oleh Lurah dan Carik Kelurahan Tamantirto, "Wah, bagus ini, jadinya nanti orang-orang bisa memakai handsanitizer ini tanpa perlu sentuh alatnya. Semoga dengan adanya alat ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan" ujar Lurah.
Melalui pemberian alat ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat kelurahan tamantirto terkait pentingnya menjaga kesehatan dan agar masyarakat Kelurahan Tamantirto dapat lebih menjaga kebersihan tangan sehingga mengurangi resiko tersebar virus COVID-19.
Selain masalah kesehatan, bekerja pada area kerja yang berantakan sering kali membuat pekerja menjadi merasa tidak nyaman dan merasa tidak aman saat melakukan pekerjaan. Kondisi seperti ini dapat berimbas pada menurunnya produktivitas dan keselamatan kerja para karyawan dan pekerja. Penataan area kerja yang buruk secara tidak langsung dapat menghambat pergerakan kerja karyawan dan meningkatkan kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan kerja seperti terjatuh, tersandung, terpeleset dan lainnya.
Berkaitan dengan kondisi area kerja yang berantakan, mahasiswa Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi pentingnya penerapan prinsip kerja 5R pada area kerja, dimana sosialisasi ini dilakukan oleh mahasiswa UNDIP kepada pemilik UMKM Konveksi Roy Sentoso.
Melalui adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan agar pemilik UMKM dapat menerapkan dan mengimplementasikan prinsip kerja 5R, agar area kerja menjadi lebih tertata dan rapi sehingga dapat menurunkan resiko kecelakaan kerja dan pemborosan yang terjadi di area kerja, sehingga pekerja menjadi merasa lebih aman dan nyaman dalam bekerja.
Oleh : Aradita Anisya Permata, Fakultas Teknik, Teknik Industri
Editor : Prof. Dr. Ir. Florentina Kusmiyati,M.Sc