Kaderisasi mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, apalagi bagi mereka pemerhati pendidikan. Pasalnya kegiatan tahunan yang diadakan di hampir seluruh penjuru Indonesia ini telah menuai pro kontra. Sebut saja ospek jurusan atau biasa disebut osjur, kaderisasi ala mahasiswa jaman sekarang ini pun juga tak lepas dari kacamata pendidikan. Memang, osjur ini telah mendarah daging dalam komunitas berkemahasiswaan, dan merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan dalam rangka menyambut para adik tingkat yang akan memasuki jenjang selanjutnya, yakni tingkat jurusan. Osjur memang diperlukan untuk mengenalkan kepada para mahasiswa baru mengenai hidup berkemahasiswaan yang akan mereka jalani di tingkat jurusan, namun pelaksanaan osjur yang tepat juga akan memudahkan mahasiswa menerima osjur dan materi dapat tersampaikan dengan baik. Sayangnya, yang kini menjadi sorotan adalah pelaksanaan osjur yang di luar kendali. Dalam hal ini tentunya para panitia osjur, dimana yang disebut kakak senior punya andil dalam terciptanya osjur ini. Tujuan utama dari sebuah osjur ini adalah pengenalan hal baru yang belum diketahui oleh para mahasiswa, bukan dengan ejekan atau bentakan yang biasa disebut dengan agitasi.
<p>Menurut ajaran psikologi, seseorang akan sangat sulit untuk menerima hal baru jika ia berada di bawah tekanan, dan tentunya bentakan yang dilontarkan oleh senior baik itu sengaja maupun tak disengaja pasti berdampak terhadap kondisi kejiwaan yang bersangkutan. Bentakan atau cara yang sedikit memaksa perlu dilakukan ketika memang sangat dibutuhkan. Sebenarnya hal tersebut tidak salah untuk dilakukan ketika osjur, namun porsinya juga perlu diperhatikan, tidak setiap kali osjur mahasiswa baru selalu disuguhi bentakan yang membuat shock. Itu baru bentakan, belum lagi hukuman yang melibatkan fisik. Setiap osjur tak lupa yang namanya push-up. Osjur atau latihan militer? Salah sedikit musti turun untuk push-up. Lalu apakah ini legal atau tidak?
<p>Menurut tahapan yang benar, osjur dapat dilakukan jika mendapat izin dan persetujuan dari Ka-Prodi (Kepala Program Studi) jurusan yang bersangkutan tentunya dengan melampirkan rangkaian acara osjur yang akan dilaksanakan tanpa ada yang ditutup-tutupi, sehingga Ka-Prodi mengetahui apa saja konten dari osjur tersebut dan Ka-Prodi inilah yang punya tanggung jawab besar terhadap anak didiknya. Namun ada juga yang melakukan osjur tanpa persetujuan dari Ka-Prodi atau dengan kata lain osjur tersebut ilegal. Lalu, jika osjur yang bersangkutan di luar batas kendali, siapa yang akan disalahkan? Tentu saja dalam hal ini adalah Ka-Prodi, dan orang tua pasti akan langsung meminta pertanggung jawaban kepada Ka-Prodi.
<p>Bagaimana dengan panggilan malam? Dimana senior memanggil junior dan menanyai segala hal yang menyangkut mengenai osjur sampai-sampai hal internal angkatan junior juga bisa diubek-ubek oleh senior. Dari panggilan malam yang telah dialami oleh junior, kebanyakan dari mereka seperti mengalami tekanan mental karena merasa terpojokkan akibat pertanyaan yang dilontarkan oleh senior. Kalau sudah seperti itu, bukankah keterlaluan? Melontarkan kalimat yang membuat tidak nyaman dan merasa terpojokkan. Harapan ke depannya, osjur bisa lebih baik. Boleh melakukan agitasi, tentunya dengan arah yang tepat sasaran tidak semaunya dan panitia osjur hendaknya dapat mempersiapkan osjur dengan baik sehingga membuat peserta nyaman, bukan merasa terpojokkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H