Bisnis camilan sehat tengah mengalami pertumbuhan pesat di Indonesia, didorong oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya menjaga pola makan. Tren ini terlihat dari meningkatnya permintaan akan produk-produk camilan yang rendah kalori, kaya serat, tanpa pengawet, dan berbahan dasar alami.
Menurut riset yang dilakukan oleh Nielsen Indonesia pada tahun 2024, pasar camilan sehat di Tanah Air tumbuh sebesar 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan kebiasaan konsumen, terutama di kalangan milenial dan generasi Z yang semakin peduli dengan kesehatan dan kebugaran tubuh.
Produk camilan seperti kacang-kacangan, granola, buah kering, dan camilan berbasis biji-bijian kini menjadi favorit di berbagai kalangan.
Salah satu pelaku bisnis yang merasakan lonjakan permintaan ini adalah FitSnacks, sebuah perusahaan rintisan lokal yang menawarkan berbagai camilan sehat berbahan organik.
"Kami melihat peluang besar ketika konsumen mulai mengubah preferensi mereka dari camilan berbahan pengawet dan tinggi gula menjadi produk yang lebih alami dan sehat. Sejak pandemi, kesadaran akan pentingnya kesehatan semakin meningkat," ujar Dwi Sumarni, CEO FitSnacks.
FitSnacks yang menjual produk seperti granola bar, kacang almond panggang, dan keripik sayuran, berhasil mencatatkan peningkatan penjualan hingga 25% dalam enam bulan terakhir. Produk-produk mereka sudah tersebar di beberapa supermarket besar dan juga tersedia melalui platform e-commerce. Selain menawarkan rasa yang enak, FitSnacks juga memastikan bahwa setiap produknya memiliki kandungan gizi yang seimbang, seperti serat dan protein yang tinggi, namun rendah gula dan lemak jenuh.
Selain FitSnacks, brand lokal lainnya yang turut memeriahkan pasar camilan sehat adalah NutriBites. Perusahaan ini fokus pada produk-produk camilan berbasis buah kering dan camilan rendah kalori yang dikemas dengan tampilan menarik. “Kami fokus pada camilan sehat yang dapat dikonsumsi tanpa rasa bersalah. Produk kami sudah melalui uji laboratorium untuk memastikan bahwa kandungan nutrisinya sesuai dengan standar kesehatan,” kata Benny Pratama, salah satu pendiri NutriBites.
Meskipun begitu, para pelaku bisnis camilan sehat di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah harga bahan baku yang relatif lebih mahal, terutama jika ingin menggunakan bahan-bahan organik atau yang diimpor. Namun, banyak pengusaha percaya bahwa konsumen saat ini bersedia membayar lebih demi kualitas dan kesehatan. “Banyak yang menganggap harga camilan sehat lebih mahal, tetapi ini adalah investasi untuk kesehatan jangka panjang,” tambah Benny.
Peluang bisnis camilan sehat juga semakin terbuka lebar dengan berkembangnya platform penjualan digital. E-commerce dan media sosial menjadi saluran utama bagi para pengusaha untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, bahkan hingga ke daerah-daerah terpencil. Hal ini membuat distribusi produk menjadi lebih mudah dan cepat.
Selain itu, berbagai inovasi terus dilakukan oleh para produsen camilan sehat untuk menarik minat konsumen. Salah satunya adalah dengan menghadirkan varian rasa baru yang lebih menggugah selera tanpa mengorbankan nilai gizi. Tren camilan berbahan dasar lokal seperti singkong, kelor, dan ubi ungu juga semakin diminati karena dianggap lebih sesuai dengan selera dan bahan baku yang mudah didapat.
Ke depan, bisnis camilan sehat diperkirakan akan semakin menjamur seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat. Pemerintah pun diharapkan memberikan dukungan, baik melalui regulasi terkait bahan pangan sehat maupun fasilitas untuk pelaku usaha kecil menengah di sektor ini.