Jogja- Selasa (8/3/2011) lalu, 3 orang korban terseret arus pantai Parangtritis ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Korban tewas merupakan pengunjung pantai Parangtrititis pada Minggu (6/3/2011) lalu.
Benedictus Cahyo, salah seorang TIM SAR dari kelompok Turgo Asri mengatakan, “Akhirnya seluruh korban bisa diketemukan setelah 3 hari pencarian, meskipun kondisi jenasah sudah rusak semua.” Korban tewas akibat terseret arus pantai Parangtritis adalah Putri (14), Septi (14) dan Partiah (18). Ketiganya hilang terseret ombak saat tengah bermain di pantai.
“Diduga ketiga korban masuk palung laut, sebab terdapat luka lebam dan memar akibat benturan karang di dasar laut,” ungkap Ayok dari tim Turgo Asri yang terus melakukan pencarian selama 3 hari berturut-turut.
Tim SAR pantai Parangtritis mengatakan bahwa ketiga korban sebenarnya sudah diingatkan untuk tidak bermain ke tengah pantai sebab ombak sedang tinggi. Namun ketiganya tetap nekat dan akhirnya terseret arus. “Sebenarnya korban yang terseret ada 4 orang tapi yang hilang 3 orang sebab 1 orang berhasil menyelamatkan diri,” ungkap Ayok lebih lanjut.
Menurut Ayok, penyisiran terus dilakukan selama 3 hari meskipun terkendala hujan. Penyisiran dilakukan mengikuti arah angin yang berhembus menuju Wonosari. Ketiga korban ditemukan dalam lokasi yang berbeda dan mengapung di sekitar pantai menuju Wonosari.
Dua korban pertama Putri (14) dan Septi (14) yang merupakan sahabat karib, ditemukan di sekitar Parangtritis pada pukul 08.10. Sebelumnya Putri dan Septi sudah ditemukan oleh nelayan setempat kemarin, tapi karena terhalang keterbatasan alat evakuasi, evakuasi pun menunggu dari pihak Tim SAR.
Korban terakhir, Partiah (18), yang merupakan warga Temanggung ditemukan sore harinya sekitar pukul 17.00. Partiah ditemukan di pantai Gesing Wonosari. Setelah ditemukan 3 jenasah korban arus pantai Parangtritis tersebut, akhirnya jenasah dibawa ke rumah sakit setempat dan dikembalikan pada pihak keluarga yang terus mengikuti proses evakuasi yang berlangsung selama 3 hari. (brieg)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H