Mohon tunggu...
Brigite Halim
Brigite Halim Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seorang remaja biasa yang menyukai hal baru

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Productivity Shame, Di Saat Kamu Merasa Bersalah karena Tidak Produktif

27 Mei 2023   23:53 Diperbarui: 27 Mei 2023   23:59 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat kamu menekan artikel ini mungkin kamu sedang merasa bersalah karena merasa kurang produktif. Lalu, kamu bertanya-tanya apa yang terjadi pada dirimu dan mencari tahu apa yang sedang terjadi. Sebenarnya hal ini adalah hal yang cukup normal dan biasanya di sebut dengan productivity shame. Singkatnya, productivity shame adalah perasaaan tidak cukup terhadap hal apapun yang telah kita lakukan atau perasaan "not doing enough". Hal ini juga tidak boleh di biarkan begitu saja loh karena dapat menganggu keseharian kita karena productivity shame dapat menyebabkan burn out, malas, rasa bersalah terus menerus, dan yang lainnya. Maka dari itu, kita harus mencari akar permasalahan yang menyebabkan kita memiliki productivity shame dan mengubahnya menjadi produktifitas yang positif. Inilah beberapa penyebab kamu memiliki productivity shame.

1. Membandingkan Diri dengan Orang lain

Terkadang saat membuka sosial media kita di suguhkan oleh konten-konten seperti anak muda yang sukses di usia muda, 17 tahun sudah punya rumah ataupun teman-teman yang sudah lebih sukses dari kita. Lalu, kita bertanya-tanya mengapa kita tidak dapat seperti itu dan membandingkan diri kita dengan mereka. Padahal belum tentu hal yang kita lihat di sosial media 100% benar dan perlu kita ingat juga jika mungkin saja mereka hanyalah 1% teratas dari sebagian anak muda lainnya. Untuk mengatasi hal seperti ini kita harus mengingat bahwa hidup bukanlah sebuah kompetisi karena kita memiliki start dan finish yang berbeda. Kita juga tidak boleh memaksakan diri kita untuk memiliki jalan yang sama seperti orang lain. Lalu, coba ubah cara pikir kamu dan jadikan konten tersebut menjadi motivasi dan bukan untuk membandingkan diri sendiri.

2. Membuat Goals/Target yang Tidak Realistis

Mungkin kamu pernah mendengar kata kutipan "Bermimpilah setinggi langit agar bila kamu terjatuh berada di antara para bintang." Sebenarnya hal tersebut tidak lah salah tetapi terkadang hal tersebut menjadikan kita membuat goals/target yang cukup tidak realistis dan karena target/goals yang kurang realistis pula dapat menjadikan kita burn out, merasa bersalah, menunda, dan malas karena terlalu banyak hal yang harus di lakukan. Untuk mengatasi hal ini, kita dapat membuat goals/target yang lebih realistis atau membuat goals/ target yang cukup besar tetapi melakukanya perlahan dan tidak semuanya di lakukan pada satu waktu.

3. Kurang Mengapresiasi Diri Saat Melakukan Hal Kecil

Terkadang kita lupa untuk mengapresiasi diri sendiri saat melakukan hal kecil seperti membereskan tempat tidur, membaca buku, mengerjakan tugas tepat waktu, berolahraga, memakan makanan sehat, dan yang lainnya. Padahal hal tersebut cukup penting di lakukan agar kita merasa cukup. Untuk mengatasi hal ini, kamu dapat belajar untuk lebih mengapresiasi diri kamu dan tidak memaksa diri jika hal tersebut lebih dari kapasitasmu.

Nah, kita udah sampai di akhir artikel ini nih. Aku harap artikel ini dapat bermanfaat yaa !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun