Mohon tunggu...
Briantama Afiq Ashari
Briantama Afiq Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Kennis n Daad

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengalaman Ziarah ke Makam Tan Malaka, Sang Bapak Republik yang Terpinggirkan

23 November 2021   01:20 Diperbarui: 23 November 2021   01:22 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Letak makam Tan Malaka berada di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Alhamdulillah, tidak ada kendala saat perjalanan. Mungkin hanya sinyal yang tiba-tiba hilang ketika memasuki wilayah Selopanggung sehingga google maps juga ikut tidak berfungsi. 

Mau tidak mau saya mencari letak makam Tan Malaka dengan manual (lihat papan penunjuk). Untungnya, di rute perjalanan terdapat papan penunjuk makam Tan Malaka secara jelas sehingga tidak bikin saya kesasar.

Memasuki wilayah Kabupaten Kediri, jalan mulai berubah naik turun dan belak-belok, seperti di gunung. Patokan saat kamu hampir tiba di makam Tan Malaka adalah ketika kamu sering menjumpai penunjuk makam Tan Malaka, itu tandanya kamu hampir sampai.

Benar saja, saya sering menjumpai papan penunjuk arah makam ketika telah memasuki wilayah Desa Selopanggung. Jalan lumayan sempit, apalagi saat saya telah mencapai jalan menuju makam, bahkan mobil tidak bisa sembarangan masuk.

Dari jalan raya lalu belok kanan (dari arah Kota Kediri) dan terdapat beberapa papan penunjuk makam (jalan ini merupakan rute terakhir ke makam Tan Malaka). Jadi tidak perlu takut kesasar saat sinyal google maps hilang. Saat belok kanan itulah jalan mulai sangat sempit, menurun tajam, bahkan sampingnya jurang. Harus sangat ekstra hati-hati ketika memasuki rute ini.

Pemandangan khas pedesaan yang hening dan sejuk pun mulai saya rasakan disini. Situasinya sangat sepi, hanya terdapat beberapa rumah warga dengan aktivitasnya. Saya juga melewati jembatan kecil yang menarik perhatian saya. Suara gemericiknya air, jernihnya air, dan heningnya situasi membuat perasaan semakin hanyut dalam ketenangan. Tak lupa, saya abadikan momen tersebut.

Dokumentasi Pribadi: Pemandangan sungai dari jembatan kecil (sudah sangat dekat dengan makam Tan Malaka)
Dokumentasi Pribadi: Pemandangan sungai dari jembatan kecil (sudah sangat dekat dengan makam Tan Malaka)
Setelah mengambil foto, saya meneruskan perjalanan karena letak makam sudah sangat dekat. Jalan disini sangat sempit dan naik-turun, jadi harus tetap hati-hati. Akhirnya saya sampai di makam bung Tan Malaka, setelah melewati perjalanan yang cukup jauh dan menegangkan. 

Oiya, sekadar mengingatkan, lebih baik jangan sendirian ketika mengunjungi makam Tan Malaka. Bukan karena aura mistis atau apalah itu, tetapi perihal keamanan kendaraan. Jujur, pertama kali yang saya rasakan adalah sikap gelisah dan was-was ketika turun ke bawah untuk berziarah.

Motor saya parkir di pinggir jalan, sedangkan letak makam berada di bawah sehingga keadaan motor dari area pemakaman sedikit terhalang pepohonan. Saya khawatir keamanan motor dan helm. Apalagi helm juga baru beli, jadi was-was takut dicuri karena helm saya sebelumnya lenyap dicuri orang, wkwk.

Untungnya, hal tersebut berhasil saya atasi agar tidak menggangu niat dan konsentrasi saya untuk berziarah serta mendoakan secara ikhlas bagi bung Tan Malaka. Oleh karena itu, saya sarankan agar tidak sendirian ketika berziarah ke makam Tan Malaka. Minimal dua orang biar bisa gantian, yang satu ziarah, yang satu jaga kendaraan biar tidak menggangu niat dan konsentrasi ketika sedang ziarah.

Jam menunjukkan pukul 12.16 WIB, situasi makam sangat sepi, bahkan hanya ada satu warga saja yang sedang bertani di sekitar makam. Letak makam dari jalan cukup tersembunyi karena letaknya berada di bawah. Selain itu, makam Tan Malaka juga dikelilingi oleh persawahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun