Lubang runtuhan adalah sebuah metafora untuk menjelaskan mengenai rongga yang terbuka di tanah sebagai akibat erosi dan pengikisan air. Lubang itu bisa disebabkan oleh proses alamiah atau dipicu oleh aktivitas manusia, tetapi apa pun itu, lubang tersebut sungguh menakutkan.
Bayangkan berjalan-jalan di jalanan kota dan tiba-tiba tanah di bawah kaki Anda amblas! Itu sungguh mengagetkan sekaligus menakutkan.
Meskipun kebanyakan kita tidak pernah mengalami lubang runtuhan secara kasat mata atau nyata, metafora tentang "lubang runtuhan" dari kehidupan justru tidak mudah dihindari. Daud menggambarkan pengalaman itu sebagai terjebak dalam "lobang kebinasaan" dari "lumpur rawa" (Mazmur 40:3).
Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku. Mazmur 40:3
Seorang teman mungkin mengkhianati Anda, diri Anda sendiri mungkin mengecewakan Anda, dan orang-orang mungkin membenci Anda. Namun, betapa indahnya, meskipun dengan serangkaian pencobaan yang menimpa Anda, ada satu pribadi yang tidak akan pernah mengecewakan kita. Dialah Kristus!
Kasih karunia-Mu tetap, meskipun jalanku gelap
Kendati taufan menderu, tak akan karam jiwaku
           Kristuslah batu karangku
             Di atas Dia ku teguh
          Landasan lain hancur luluh
Tidak peduli segoyah apapun tanah di bawah itu. Anda akan aman jika Anda meletakan hidup di atas pengharapan seteguh batu karang.
Jangan lupa bersyukur!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H