Mohon tunggu...
Brian Prasetyawan
Brian Prasetyawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Blogger

Generasi '90an, Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI, Ketua Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional, Menulis 3 buku solo & 14 buku antologi, Pernah menulis puluhan artikel di Media Cetak Ngeblog juga di www.praszetyawan.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Sempat Dilaporkan ke Polisi, Begini Akhir Kasus Tiktoker Bima Lampung

18 April 2023   17:57 Diperbarui: 18 April 2023   18:02 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: kompas.tv

Akhir-akhir ini jagad dunia maya dihebohkan oleh kasus Bima, Tiktoker asal Lampung yang dilaporkan ke polisi karena mengkritik daerahnya. Bima saat ini tinggal di Australia karena sedang menjalani studi.

 Bima menyajikan presentasi berjudul "Alasan Kenapa Lampung Gak Maju Maju".  Bima menyampaikan beberapa hal yaitu infrastruktur terbatas, sistem pendidikan yang lemah, tata kelola yang lemah, dan ketergantungan pada sektor pertanian.

@awbimaxreborn

Presentasi kali ini tentang alasan kenapa Lampung tidak maju-maju dan malah banyak warganya yg bekerja di luar daerah atau bahkan ke luar negeri. Apakah di daerah kalian sama?♬ Toxic - BoyWithUke

Hingga saat ini, video kritik tersebut sudah ditonton 20 juta kali.

Kritik yang disampaikan lewat video tiktok tersebut dianggap melanggar UU ITE sehingga Bima dilaporkan ke polisi pada 13 April 2023. Seorang advokat bernama Ginda Anshori yang melaporkan Bima ke Polisi. Diketahui kemudian, Ginda Anshori adalah pengacara Gubernur Lampung. 

Netizen tidak setuju dengan kasus pelaporan tersebut. Hal yang dilakukan Bima adalah bentuk dari kebebasan berpendapat. Kritik tersebut seharusnya sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja pemprov Lampung. 

Kemudian bermunculan sosok-sosok yang mendukung Bima, seperti Hotman Paris serta Menkopolhukam, Mahfud MD. 

Dari kasus Bima ini, justru makin bermunculan netizen yang speak up sehingga Lampung menjadi sorotan. Media sosial menyuguhkan realita tentang jalan-jalan di Lampung yang berlubang. Hal terbaru adalah Kepala Dinas Kesehatan Lampung disorot karena tak tergantikan selama 14 tahun serta memiliki tas seharga ratusan juta tupiah.

Namun, kisah kasus ini berakhir dengan bahagia. Polisi menghentikan kasus ini karena tidak menemukan unsur pidana. Dikutip dari kompas.com, Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad, membenarkan pengusutan kasus itu telah dihentikan oleh penyidik Cybercrime. "Setelah dilakukan penyelidikan, kasus yang dilaporkan itu bukan tindak pidana," kata Pandra

Menurut Pandra, pokok kasus yang dilaporkan oleh pengacara Ginda Anshori itu atas diksi "Dajjal" tidak merujuk pada SARA dan tidak ada unsur kebencian
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun