Akhir-akhir ini publik sepakbola sedang semangat memperhatikan ranking FIFA Indonesia. Hal itu tak lepas dari perjuangan Timnas agar bisa masuk pot 3 pada kualifikasi Piala Asia 2023.
Mengapa hal itu penting ? Karena dengan berada di pot 3, Indonesia tidak harus bertemu dengan sesama penghuni pot 3 dan justru nanti berada 1 grup dengan negara dari pot 4 yang di atas kertas lebih lemah dari Indonesia. Jadi harapannya timnas bisa cukup banyak bicara di babak grup.
Pembagian pot berdasarkan ranking FIFA. Awalnya Indonesia berada di pot 4 karena berada di ranking 164 pada Desember 2021. Namun berkat dua kemenangan melawan Timor leste pada pertandingan persahabatan FIFA A matchday, Indonesia berhasil naik ke ranking 160 dan melewati Singapura yang ada di ranking 161. Indonesia akhirnya berhasil menghuni pot 3.
Melihat ranking FIFA timnas yang sedang disorot tersebut, saya menjadi penasaran. Kapan terakhir kali Indonesia berada di peringkat 100 besar FIFA. Apalagi sejak ditangani Shin Tae Yong, Indonesia mengalami kemajuan yang cukup berarti. Sebagian supporter online di akun-akun medsos sepakbola mulai berharap Indonesia bisa masuk 100 besar FIFA. Saya menjadi makin penasaran dan mencari tahu.
Pertama-tama, apakah Indonesia pernah berada di ranking 100 besar ? Ya tentu saja pernah. Saya ingat ranking tertinggi Indonesia adalah 76 pada september 1998. Setelah mengecek situs FIFA.com, ternyata Indonesia terakhir kali berada di ranking 100 besar FIFA adalah pada Oktober 2005 dengan menempati peringkat 98.

Kemudian pada November 2005 sudah keluar dari 100 besar karena sudah di posisi 103. Sejak saat itu peringkat Indonesia cenderung terus merosot dan belum bisa kembali lagi ke 100 besar.
Kini ranking FIFA Indonesia sudah mulai merangkak naik. Perlahan-lahan mulai menyalip negara Asia Tenggara yang ada di atasnya. Mulai dari Singapura, kemudian target selanjutnya menggeser Malaysia dan Myanmar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI