Kasus kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi dalam prevelensi kanker pada wanita di Indonesia. Menurut dokter spesialis kandungan konsultan onkologi Siloam Hospitals Mataram, dr I.Made.W.Mahayasa SpOG (K) Onk menyatakan bahwa setiap satu jam terdapat 1 kasus kematian yang disebabkan oleh kanker serviks.
Kanker serviks merupakan penyakit  yang disebabkan oleh adanya pertumbukan sel pada epitel serviks yang terus-menerus dan tidak terkontrol, dan 99,7% disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) onkogenik yang menyerang Rahim. Hal ini pasti menjadi sebuah mimpi buruk setiap wanita tidak hanya wanita dewasa, namun wanita yang masih pada jenjang anak - anak dan remaja menuju dewasa.
Ditinjau dari penyataan tersebut kasus kanker serviks ini akan menjadi sebuah penghalang khususnya pada generasi - generasi selanjutnya untuk mencapai sebuah mimpinya dan dapat menjadi penghalang pada tahun 2030, yang diprediksi sebagai bonus demografi dimana jumlah usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia non produktif.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya penangan dari pemerintahan yang telah dilakukan oleh pemerintahan dengan mengadakan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang memberikan vaksinasi Human Papillomavirus Vaksin (HPV). Lalu muncul sebuah pertanyaan mengapa program ini dikhususkan pada jenjang anak sekolah saja, lalu bagaimana dengan rentang remaja akhir, dewasa, serta usia lanjut. Untuk menjawab pertanyaan tersebut Cissy sebagai anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia menyatakan pendapatnya yang berisi tentang pemberian vaksinasi memang diharuskan sebelum adanya aktivitas seksual, karena fungsi dari vaksinasi HPV ini adalah menghambat virus untuk masuk ke area genital.
Proses vaksinasi HPV ini  bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada wanita dari kanker serviks yang mungkin dapat muncul ditahun-tahun yang akan mendatang. Menurut saya dengan adanya tindakan dari pemerintah pemerintah berupa vaksinasi HPV dapat mengurangi angka kejadian kasus kanker serviks dan generasi -- generasi yang mendatang akan terbebas dari kasus kanker serviks, hal ini sangat baik apabila program ini dapat berhasil karena dengan berkurangnya kasus kanker serviks yang menjadi penyebab kematian terbesar dalam prevelensi kanker pada wanita, maka usia produktif akan jauh lebih banyak disbandingkan usia non produktif.
