Mohon tunggu...
Brian Marpay
Brian Marpay Mohon Tunggu... Dosen - STT Jaffray

》Katib 📚✒

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merdeka atau Terjajah (Roma 6:15-23)

17 Agustus 2019   10:43 Diperbarui: 17 Agustus 2019   14:13 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai contoh, Pornografi. Saat anda menyerahkan mata anda, pikiran anda untuk memvisualisasikan kenajisan dan percabulan lewat pornografi, maka anda telah berada di bawah otoritas Setan untuk diperbudak melalui Pornografi.

2). Hamba Kebenaran (ayat 18)

edoulothete te dikaiosune - ἐδουλώθητε τῇ δικαιοσύνῃ  (BYZ) - to enslave righteousness - Budak Kebenaran. Dikaiosune - δικαιοσύνῃ bermakna kebenaran, keadilan, kebajikan. Tuhan Allah adalah representasi dari kebenaran, keadilan dan kebajikan itu sendiri. Itu artinya kita perlu menghambakan diri pada Tuhan Allah yang adalah representasi dari Kebenaran itu sendiri.

Faktanya anda dan saya, kita adalah orang berdosa (karena semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah - Roma 3:23). Benar bahwa kita adalah hamba dosa, - dahulu kita adalah hamba dosa (ayat 17) tetapi pada ayat 18, Paulus mengatakan bahwa kita telah menjadi hamba kebenaran, dengan jalan dimerdekakan dari dosa, dimerdekakan dari perhambaan akan kuasa dosa. Dan kita telah menjadi orang merdeka, kita menjadi hamba/budak Kebenaran. 

Dalam Yohanes 8:31-32, Yesus berkata seperti ini, "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku. Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu".

Selanjutnya untuk kata benda dikaiosune - δικαιοσύνῃ ini, seperti pada penjelasan sebelumnya, penulis pun hanya akan menyoroti kata ini dari aspek gendernya (feminine). Jika, dosa memiliki gender feminine, demikian juga untuk kata "kebenaran". Kebenaran memiliki gender feminine. Mari kita identifikasi sisi feminine dari kata kebenaran ini. 

Kebenaran juga menawarkan sisi ketulusan, kebenaran menawarkan sisi keindahan, sesuatu yg menyenangkan. Pada akhirnya untuk menjadi orang merdeka, anda dan saya harus menjadi hamba kebenaran seperti yang Paulus jelaskan pada ayat 18. Dengan demikian ending dari kebenaran ialah hidup dalam kekekalan bersama Bapa di Surga.

Benar bahwa dalam Roma 6 ada pilihan (kebebasan) untuk hidup dalam perhambaan akan dosa maupun hidup dalam perhambaan terhadap kebenaran, dan ini menyangkut pilihan anda dan saya. Namun pada sisi lain, Paulus juga berbicara tentang ketidak berdayaan manusia dalam Roma 7:18-23 selaku yang terjajah, dan ini fakta yang sering terjadi dalam kehidapan kekristenan. Paulus pun melanjutkan kondisi ini dengan berkata: "aku, manusia celaka!" (Roma 7:24). Paulus sedang mengirim signal kepada kita selaku pembaca bahwa selaku orang yang terjajah terhadap dosa kita lemah dan tak berdaya, "siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?".  

Pada pasal 8, Paulus mengemukakan argumennya dengan mengangkat topik Hidup oleh Roh. Benar saja bahwa ayat 1-17 memberikan pemahaman baru kepada kita selaku pembaca bahwa kemerdekaan yang dialami bukanlah komuditi yang harus dikejar. Kemerdekaan hadir tatkala kita mempersilahkan Ia tinggal dan menetap dalam hati kita (ayat 10-11).  Jadi kemerdekaan adalah by product dari kehadiran Allah dalam hidup kita, itu sebabnya kita diminta untuk hidup dipimpin oleh Roh (ayat 9). Hal ini sejalan dengan 2 Kor 3:17 "sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan".    

Implikasi dan Kesimpulan 

  1. Apakah anda mau diperhamba oleh Dosa? Apakah Anda sedang diperhamba oleh Dosa, yang begitu mengikatmu? Sama seperti ilustrasi dari pornografi, dan mungkin dosa lain yang sedang mengikat anda hari ini. Ingat dosa tersebut akan terus menjajah hidupmu! Dosa tersebut akan menjadi majikanmu, juraganmu atau tuanmu selama anda belum dimerdekakan! Dan perlu diketahui bahwa ending dari hidup di bawah perhambaan dan perbudakan akan dosa ialah kematian kekal. Dan inilah fakta dari status orang yang terjajah.
  2. Ataukah anda ingin hidup dalam perhambaan akan Kebenaran, yakni dimerdekakan? Jika ya, maka yang menjadi majikan, juragan, atau tuanmu ialah Tuhan Yesus? Dengan ending kehidupan kekal?

Dua pilihan ini ada di tangan anda dan saya. Mau hidup dalam PERTOBATAN, yg membawa Anda dan saya pada KEKEKALAN, sebagai bagian dari orang yang telah DIMERDEKAKAN. Ataukah anda dan saya ingin hidup dalam PERHAMBAAN akan DOSA, sebagai bagian dari orang TERJAJAH yang membawa kita pada kematiaan KEKAL

Pada akhirnya, selamat berkontemplasi! Solus Christus! Merdeka!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun