Pecel merupakan makanan khas tradisional Jawa Timur, tepatnya Kediri dan Ponorogo, yang terdiri dari nasi, sayur tauge, sayur kangkung, tahu, tempe, daging yang disiram dengan kuah kacang yang konsistensinya dapat disesuaikan dengan selera dan tidak lupa dengan rempeyek sebagai hidangan pengiring karena bukan pecel namanya kalau tidak ada rempeyeknya. Hidangan yang muncul sejak abad ke-9 ini telah bertahan sangat lama dalam dunia kuliner bahkan penyajian pecel sudah semakin artistik mengikuti perkembangan zaman.Â
Melalui tangan-tangan koki terampil yang berpengalaman dengan cita rasa yang khas, pecel dapat disajikan di restoran atau hotel bintang lima dengan gaya modern sehingga hidangan yang menggambarkan perjalanan hidup dan kesederhanaan ini tidak hanya dapat dinikmati secara rasa namun juga dapat dinikmati melalui estetika yang memanjakan mata. Tidak hanya itu, modernisasi dalam penyajian pecel dapat meningkatkan daya tarik anak-anak muda dan wisatawan mancanegara untuk menyicipi dan menikmati makanan tradisional yang sejarahnya diceritakan dalam Babat Tanah Jawi.
Seperti kata pepatah "Banyak Jalan menuju Roma", begitu juga dengan upaya memperkenalkan dan mempromosikan pecel sebagai kuliner tradisional bernilai jual tinggi dan diminati banyak kalangan. Salah satunya adalah warung nasi pecel yang berlokasi di Pucang tepatnya di depan Toko Moro Seneng. Keunikan dari warung nasi pecel ini adalah jam operasionalnya yang beroperasi mulai pukul 9 malam hingga subuh. Pada rentang waktu tersebut, kedai-kedai makanan umumnya memilih untuk beristirahat dan membuka kembali kedainya di pagi hari.Â
Berbeda dengan kedai makanan pada umumnya, warung pecel ini memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan penjualannya. Namun, jam operasional bukanlah satu-satunya kedai makanan yang beroperasi hingga subuh karena kedai makanan cepat saji pun juga beroperasi 24 jam dan tidak mampu mengalahkan pesona dari warung sederhana satu ini. Selain jam operasional, warung pecel ini terkenal akan kombinasi pecel dan rawon dalam satu piring.Â
Kedua jenis kuliner yang memiliki cita rasa yang khas dengan rasa yang menonjol digabungkan ke dalam satu piring, kira-kira seperti apa ya jadinya? Begitulah pertanyaan yang muncul dalam benak setiap orang ketika mendengarkan kombinasi tersebut. Rasa penasaran ini membangkitkan minat masyarakat Surabaya bahkan masyarakat luar Kota Surabaya untuk menjawab rasa penasaran mereka dengan mengunjungi warung yang sederhana ini. Lagi-lagi, warung ini berhasil memuaskan lidah para masyarakat yang ingin menjawab rasa penasaran mereka sehingga warung ini tidak pernah sepi pengunjung dan dagangan mereka terus laris manis.
Melalui artikel ini, aku ingin berbagi pengalaman ke teman-teman yang penasaran tentang bagaimana rasanya rawon dipadukan menjadi satu dengan pecel. Nah, rawon yang dikombinasikan dengan pecel ini akan memberikan rasa manis dari bumbu kacang dan rasa asin serta tekstur keluwek dari rawon ketika dimakan bersama-sama ditambah dengan rempeyek.Â
Behh, nikmat mana lagi yang kau dustakan? Seluruh rasa gurih, tekstur renyah dan krispi berpadu menjadi satu ketika Anda memasukkan satu suap sendok yang berisikan nasi, sayur, daging, bumbu pecel, sedikit kuah rawon, dan tidak lupa rempeyek untuk menambahkan tekstur krispi pada kombinasi ini. Saya sarankan memilih lauk berupa ayam, empal daging, atau telur mata sapi untuk mendukung seluruh rasa dari pecel dan rawon untuk menjadi satu kesatuan yang padu.
Buat Anda yang penasaran dan ingin segera menyicipi hidangan tradisional khas Jawa Timur yang disajikan dengan cara yang out of the box, Anda dapat mengunjungi Pasar Pucang lebih awal karena pelanggan biasanya sudah mulai memadati warung sejak pukul setengah sembilan malam. Ketika Anda memasuki kawasan ini, Anda akan disuguhkan dengan beberapa pilihan warung pecel untuk memuaskan rasa penasaran dan rasa lapar Anda.Â
Namun, warung pecel rawon terbaik di kawasan ini berlokasi persis didepan Toko Tekstil Moro Seneng. Anda juga hanya perlu merogoh kocek kurang dari dua puluh ribu untuk menyantap seporsi nasi pecel rawon yang pastinya endul abis. Cus, tunggu apa lagi, buruan cobain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H