Pembangunan infraktruktur secara besar-besaran dalam satu dekade terakhir telah membuka banyak peluang ekonomi bagi masyarakat di daerah pinggiran. Para petani di desa sekarang memiliki peluang yang jauh lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan karena kemudahan transportasi, akses informasi, akses keuangan (modal) dan juga akses ke pasar.
Kalau sepuluh tahun lalu petani tidak berdaya menghadapi dominasi para tauke dalam menentukan harga, sekarang para petani memiliki banyak pilihan. Di Desa Aekraja misalnya, para petani tidak lagi bergantung pada pengepul (tauke) yang datang ke desa dengan mobil untuk menampung hasil pertanian.Â
Jika para petani menilai harga yang ditawarkan pengepul terlalu rendah, mereka akan membawa sendiri hasil pertanian ke kota tanpa harus mengeluarkan uang banyak untuk membayar ongkos transportasi. Hampir semua petani telah memiliki kendaraan dan jalan yang mesti dilalui untuk mengangkut hasil pertanian tergolong mulus.
Beberapa petani bahkan mulai menawarkan produk mereka melalui media sosial dan beberapa orang telah berhasil mendapatkan pembeli dari luar propinsi. Perbaikan infrastruktur telah membuat ongkos pengiriman barang jauh lebih murah sekarang.Â
Maka tidak mengherankan lagi sekarang jika pemilik gerai kopi di Jakarta membeli langsung kopi mentah dari petani di desa dengan harga yang jauh lebih baik dari harga pengepul lokal.
Karena itulah sekarang tak pernah lagi terdengar praktek tengkulak atau lintah darat di desa Aekraja. Dulu para petani terpaksa menerima pinjaman modal dari para tengkulak berupa pupuk, bibit dan modal lainnya dengan ikatan perjanjian yang mewajibkan petani menjual hasil pertaniannya ke tengkulak pemilik modal. Itu sudah menjadi bagian masa lalu.Â
Sekarang akses keuangan jauh lebih mudah. Para petani tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan pinjaman lunak dengan bunga rendah untuk modal kerja.
Tidak berlebihan mengatakan bahwa sekarang merupakan periode terbaik bagi petani untuk meningkatkan kesejahteraan. Karena itu, menjadi petani sama menariknya dengan menjadi orang kantoran di kota. Bahkan bagi banyak orang, profesi petani jauh lebih menarik karena petani adalah bos bagi dirinya sendiri.
Program Jokowi yang mengusung prinsip "pembangunan dari pinggiran" telah menunjukkan hasil dan mulai dinikmati masyarakat di Desa. Masa depan terbaik sekarang justru berada di desa selama ada kemauan, kegigihan dan kejelian menangkap peluang.