Mohon tunggu...
BREYDO ZALKY DHANANJAYA
BREYDO ZALKY DHANANJAYA Mohon Tunggu... Foto/Videografer - MAHASISWA S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA - UNIVERSITAS JEMEBR

Saya adalah orang yang bersifat tenang, mudah berteman dengan orang baru dan ramah. Hobi saya adalah dibidang fotografi dan videografi dan hal hal lain yang berbau seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembangunan Jembatan yang Kontroversi di Jember

23 Maret 2023   08:48 Diperbarui: 23 Maret 2023   08:50 5863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat Jember tentunya tidak asing dengan yang namanya jembatan Semanggi. Jembatan yang cukup ikonik dengan bentuk yang melingkari sebuah bukit dan sebagai lintasan penghubung diatas sungai bedadung ini sempat menarik perhatian publik karena pembangunannya. Jembatan yang sudah berdiri sejak 1980 ini baru saja direnovasi oleh pemerintah dan selesai pada tahun 2019 silam. Tidak ada yang aneh jika hanya mengetahui renovasinya saja, tetapi akan mulai menimbulkan pertanyaan jika telah mengetahui berapa biaya renovasi yang dikeluarkan oleh pemerintah hanya untuk merenovasi 1 jembatan ini. Pembangunan yang berjalan dilakukan bukan semata mata karena jembatan ini sudah rusak dan harus diperbaiki namun direnovasi dalam rangka mempercantik keindahan jembatan ini. Masyarakat tentu berpikir kalau mempercantik suatu jembatan tidaklah membutuhkan dana yang terlalu besar, namun pemikiran itu salah. Sebab renovasi yang dilakukan berupa penambahan cat warna warni dan lampu hias warna warni yang dibentuk seperti sebuah gerbang abstrak telah menghabiskan biaya sebesar Rp 4,486 M.

Jembatan yang sudah ada sejak tahun 80-an ini sekarang telah diperindah dengan berbagai ornamen penghias. Meski begitu tetap saja tidak masuk akal bagaimana bisa dengan hanya menambahkan beberapa hiasan seperti lampu, bangku, landmark bertuliskan "SEMANGGI" dan cat bisa menghabiskan anggaran negara sebesar itu. Hal ini mengakibatkan jembatan Semanggi menyita banyak perhatian masyarakat Jember, karena masyarakat penasaran seperti apa penambahan hiasan di jembatan tersebut sekaligus penasaran seperti apa hasil pembangunan dengan dana sebesar 4 Miliar tersebut. Kini jembatan Semanggi telah indah di setiap sudutnya dan menjadikannya tempat berswafoto ria warga sekitar.

Renovasi tersebut bisa dikatakan sebuah proyek yang sukses karena mampu menggaet banyak perhatian dari masyarakat sekitar maupun media sosial. Namun bukannya sebuah kebanggaan, tetapi malah berubah menjadi petaka ketika banyak yang mengetahui fakta tentang banyaknya biaya yang dianggarkan hanya untuk merenovasi sebuah Jembatan. 4 Miliar tentunya angka yang sangat fantastis mengingat bahwa uang sebanyak itu hanya disia siakan untuk merenovasi jembatan sedangkan seharusnya uang sebanyak itu bisa digunakan untuk banyak hal lain yang jauh lebih bermanfaat seperti pembangunan diwilayah lain yang sering terdampak banjir akibat luapan sungai.

Kritik tidak hanya muncul dari suara masyarakat, Ketua Komisi C DPRD pun turut memberikan komentarnya. David Handoko Seto mengatakan bahwa dana sebesar 5 miliar untuk mempercantik sebuah jembatan dinilai sangatlah berlebihan. Hal tersebut dikutip dari salah satu laman Radar Jember. Tak hanya itu, beliau juga mengatakan kalau pada rencana awal pembangunan jangka menengah daerah atau RPJMD Jember telah ada alokasi dana sebesar 5 miliar untuk renovasi jembatan. Namun, dalam rencananya akan ada 3 jembatan yang direnovasi menggunakan dana yang fantastis tersebut dan bukan hanya untuk satu jembatan saja.

Selesai kritik dari Ketua Komisi C DPRD, dilanjutkan oleh kritik pedas masyarakat Jember mengenai renovasi jembatan Semanggi ini. Kritik yang disampaikan pun beragam, ada yang menilai bahwa dana sebesar tersebut sangatlah sia sia jika hanya digunakan untuk merenovasi jembatan Semanggi karena tentunya dana tersebut seharusnya bisa digunakan untuk hal lain yang lebih penting. Ada juga kritik dari sudut pandang yang berbeda. Akibat wajah baru dari Jembatan Semanggi yang semakin mencolok, kini masyarakat mulai khawatir akan tingkat keamanan disana. Tentunya wajah baru Jembatan Semanggi menarik perhatian banyak masyarakat dan memutuskan untuk berkunjung disana, tapi sisi buruknya ialah bisa saja terjadi tindak kriminal disana. Selain kriminalitas, pada sudut pandang pengemudi yang akan melintasi jembatan Semanggi tentunya juga akan terganggu dengan adanya pengunjung yang berwisata di Jembatan Semanggi padahal disana bukanlah tempat wisata yang baik. Jembatan Semanggi tidak menyediakan lahan untuk parkir sehingga masyarakat pun parkir sembarangan di sepanjang trotoar jembatan Semanggi jika berkunjung kesana. Oleh karena itu, kenyamanan pengendara yang melintasi jembatan akan terganggu akibat banyaknya kendaraan yang terparkir secara tidak teratur dan sembarangan disana mengingat lintasan jembatan Semanggi itu berliku dan menanjak.

Akibatnya terjadilah aksi demo yang dilakukan oleh masyarakat dan buruh. Mereka memprotes tentang banyaknya dana APBD Jember yang dialokasikan hanya untuk memperindah tampilan jembatan ikonik di Jember itu. Buruh yang melakukan aksi demo berasal dari Buruh Perusahaan Daerah Perkebunan Kahyangan. Protes yang dilakukan tidak lain ialah karena rencana anggaran untuk modal PDP Kahyangan sebesar 5,8 miliar malah ditiadakan. Padahal pada rencananya anggaran tersebut akan digunakan untuk memperpanjang masa izin hak guna usaha, jika tidak ratusan buruh akan terancam karena izin usahanya tidak diperpanjang

Akibat dari banyaknya serangan protes yang dilayangkan oleh masyarakat Jember yang dirugikan serta oleh DPRD setempat, akhirnya pihak terkait pun memberhentikan proyek yang telah berjalan sejak 1 November 2019 hingga 27 Desember 2019.

Tidak cukup dengan masalah tersebut, DPRD Jember juga berhasil menemukan jika dalam pengerjaannya, proyek renovasi Jembatan Semanggi terdapat penambahan item pekerjaan yang merupakan faktor penambah biaya pengeluaran untuk proyek ini. Maka pihak yang terkait dengan proyek renovasi Jembatan Semanggi ini dipanggil untuk memberi kejelasan tentang proyek tersebut.

Hal seperti ini tentunya tidak dapat hanya dilihat dari sisi positifnya berupa jembatan ikonik di Jember kini makin indah. Namun juga harus dilihat dari sisi negatifnya yaitu dana yang sangat fantastis. Seharusnya APBD merupakan anggaran dana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat daerah setempat. Pihak pihak terkait harus lebih bijak lagi dalam menggunakan anggaran untuk pembangunan sarana maupun prasarana. Banyak pembangunan lain yang lebih dibutuhkan ketimbang hanya melakukan renovasi untuk mempercantik daerah. Diharapkan untuk pemerintah lebih memperhatikan lagi pengeluaran dana dari APBD agar tidak terjadi hal hal buruk seperti ini lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun