Mohon tunggu...
Pejalan Kaki
Pejalan Kaki Mohon Tunggu... Nelayan - Smurf

Jgn Pernah Menyerah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maha Cemburu

4 Desember 2020   18:36 Diperbarui: 4 Desember 2020   19:00 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk angin-angin yang selalu berhembus

Untuk air-air yang setiap saat membasahi 

Untuk tanah-tanah yang tanpa henti dipijaki

Bolehkah aku bertanya

Apakah badaimu datang karena kami selalu mengotorimu dengan asap-asap pabrik yang tak henti beroprasi?  
Apakah banjirmu datang  karena kesombongan kami yang mengotori sungai-sungaimu?  
Apakah longsormu datang karena kerakusan kami yang selalu menggunduli alammu ? 

Apa karena kami terlalu cinta pada isi dunia, sehingga engkau ambil sebagian dari kami?
Tuhan ! apakah engaku sedang cemburu ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun