Mohon tunggu...
Inovasi

Refleksi Film An Inconvenient Truth

9 Mei 2016   11:01 Diperbarui: 9 Mei 2016   11:20 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak film yang menayangkan tentang keadaan bumi, satu di antaranya adalah film yang berjudul An Inconvenient Truth, yang secara garis besar menceritakan keadaan bumi yang terkena dampak pemanasan global. Pemeran utama dalam film ini adalah Albert Arnold Gore Jr. atau biasa disebut AlGore. Al Gore adalah salah satu politikus Amerika Serikat, yang pada film ini menunjukkan kampanyenya tentang lingkungan hidup di dunia yang terkena dampak pemanasan global.

Ia mempresentasikan beberapa gambar lingkungan hidup atau gambaran bentang alam yang kini dikatakan rusak akibat pemanasan global. Gambar-gambar yang dipresentasikan adalah hasil dari teman-temannya yang berprofesi sebagai fotografer. 

Contoh yang bagi saya sangat mencengangkan adalah foto Gunung Kilimanjaro yang merupakan gunung tertinggi di dunia, yang dulu puncaknya tertutup salju, kini salju sudah hilang akibat pemanasan global. Selain itu, Ia juga engatakan bahwa pemanasan global tidak hanya membuat curah hujan tinggi, sehingga terjadi banjir di berbagai belahan dunia seperti di China, namun juga mengubah pola hujan itu sendiri. Dengan kata lain periode hujan untuk turun kini berubah dan bahkan tidak jelas.

 Selain itu, gambaran paling 'menyeramkan' yaitu mencairnya es di Greenland dari waktu ke waktu. Mencairnya  es ini menjadi pemicu semakin rendahnya daratan terhadap air laut sehingga sangat rawan untuk tenggelam. Pemanasan global juga menjadi pemicu banjir. Air laut menguap karena panas matahari dan tersimpan di awan lalu dibawa ke daratan. Saat massa air sudah tidak bisa ditopang, maka hujan turun. 

Pemanasan global di sisi lain juga membua kekeringan yang parah di sejumlah negara, karena air yang ada di tanah menguap akibat panasnya matahari. Bahkan tahun lalu, di India terjadi kenaikan suhu yang menewaskan beberapa orang dan membuat aspal di jalan meleleh. 

Lalu siapa yang menciptakan pemanasan global itu sendiri? Dalam presentasi Al Gore menyebutkan bahwa penyebabnya adalah aktivitas manusia. Penggunaan teknologi yang tidak ramah lingkungan, penebangan hutan untuk membuka ahan perindustrian, serta pembuangan sampa yang tidak memperhatikan ekosistem makhluk hidup lain. Gambar yang menurut saya mencegangkan adalah gambar seekor burung yang telat mati membusuk dengan keadaan perut yang berisi sampah-sampah plastik, serta gambar beruang kutub yang dengan kondisi tubuhnya kurus karena tidak ada makanan dan kehabisan tempat tiggal karena es di kutub sudah meleleh.

Al Gore juga menceritakan rasa kecewa ketika menghadapi senat Amerika Serikat yang pada waktu itu Ia yakin jika kongres akan sama-sama terkejut jika mengetahui fakta pemanasan global, tetapi kenyataannya tidak sama sekali. Setelah kekalaha dari George W. Bush pada pemilu Amerika Serikat, Gore memilih untuk pergi dari kota ke kota untuk membicarakan isu lingkungan.

Amerika Serikat adalah negara yang 'kontribusi'-nya paling banyamengenai persoalan pemanasan global. Tidak kurang dari 25% produksi karbondioksida dunia berasal dari Amerika Serikat. Salah satu penyebabnya adalah di sana isu pemanasan global masih saja menjadi polemik, akibat pemberitaan yang tidak berimbang di media massa serta lobi politik dari oknum atau organisasi yang tidak pro lingkungan. 

Al Gore yang juga menjabat sebagai salah satu direktur Apple Corporation dan penasihat Google. Beliau dapat menjelaskan dengan jelas dan detail bahwa pemanasan global sedang terjadi dan membahayakan masa depan umat manusia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun