[caption id="attachment_309443" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber : Kompasiana"][/caption]
Seperti pernah saya tulis sebelumnya (Kompasianer Tersangka Kasus Surat Palsu Jokowi?), seorang oknum Kompasianer bernama Edgar Jonathan (EJ) diduga telah melakukan kampanye hitam dengan mengunggah foto surat permohonan penangguhan pemanggilan Kejagung kepada Jokowi, terkait dugaan tindak pidana korupsi pengadaan bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) pada APBD tahun anggaran 2013 di twitter yang ternyata palsu.
Hari ini, Senin (2/06/2014), tim kuasa hukum Jokowi-JK melaporkan EJ ke Mabes Polri dengan nomor Laporan Polisi : TBL/293/VI/2014/Bareskrim. EJ dilaporkan atas dugaan tindak pidana pasal 263 ayat (1) dan (2) KUHP, Pasal 310 jo 311 KUHP, Pasal 27 jo. Pasal 36 jo. Pasal 45 jo. Pasal 51 Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
"Dugaan tindak pidana penghinaan dan pencemaran nama baik dengan media sosial, media cetak dan atau elektronik," kata salah satu kuasa hukum Jokowi, Trimedya Panjaitan.
Tim kuasa hukum Jokowi-JK menuding surat rekayasa itu dibuat untuk menghancurkan citra Jokowi di masa pilpres ini.
"Ini tentu upaya untuk men-down grade popularitas Jokowi dan JK sebagai capres cawapres karena bukan watak Jokowi untuk menghalangi proses penegakan hukum," terang Trimedya.
EJ adalah Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Jakarta Selatan, adapun Tidar adalah sayap organisasi pemuda milik Partai Gerindra. Selain aktif di jagad twitter ternyata EJ adalah seorang Kompasianer yang bergabung sejak 8 Mei 2013. Melihat artikel-artikelnya yang berjumlah 22 buah, hampir semua berisi kampanye positif tentang Prabowo dan Partai Gerindra.
Penelusuran wartawan Detik.com, selain Ketua Tidar Jakarta Selatan EJ juga menjadi tim media DPP Partai Gerindra.
"Memang ketua (EJ – pen) di sini. Tapi dia di tim medianya Gerindra di Ragunan (kantor DPP Gerindra-red)," ujar resepsionis yang tidak mau disebutkan namanya kepada wartawan Detik.com.
Terlepas dari pernyataan Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, bahwa Gerindra tidak pernah memerintahkan untuk melakukan kampanye hitam tetapi dengan terlibatnya EJ tim media DPP Partai Gerindra dalam melakukan kampanye hitam membuat apa yang dinyatakan Fadli Zon menjadi sia-sia. Justru publik semakin mempercayai rumor bahwa selama ini fitnah-fitnah terhadap Jokowi berasal dari kubu Prabowo yang akan merugikan Prabowo sendiri.
[caption id="attachment_309444" align="aligncenter" width="558" caption="Sumber : Akun twitter @Edgar1107 milik Edgar Jonathan"]
Dari penelusuran saya, tadi pagi akun twitter EJ (@Edgar1107) masih bisa diakses bebas, namun sore ini akun twitter EJ sudah di protek. Takut kali ya?
