Mohon tunggu...
Alexander Timbul Sibarani
Alexander Timbul Sibarani Mohon Tunggu... Guru - Guru Pengabdi

Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian berkembangnya teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Secercah Harapan di Pagi Hari

5 Mei 2020   14:13 Diperbarui: 5 Mei 2020   14:13 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semilir angin di pagi hari dan sejuk nya udara pagi memulai aktifitas di hari ini. Walaupun program pemerintah WFH(Work From Home) tidak menyurutkan ku untuk mengerjakan pekerjaan yang dapat di kerjakan hari ini.

Membersihkan pekarangan rumah sampai memanfaatkan sisa tanah untuk bertanam-tanaman. Sudah 6 Minggu kegiatan ini ku lakoni untuk mengusir kebosanan.

Bertanam cabe dan sayur-sayuran yang dapat di manfaatkan tanpa harus membeli ke pasar. Sambil tidak lupa juga fokus ke pekerjaan utama saya yang berprofesi seorang guru.

Dengan memanfaatkan fasilitas daring, ku dapat membelajarkan siswa ditengah-tengah pandemi Covid-19 atau wabah virus Corona. Media sosial yang ku pakai untuk KBM atau Kegiatan Belajar Mengajar adalah Google Classroom, Zoom Cloud Meeting, WAG (Whatapp Group).

Sementara untuk pengumpulan tugas dan pelaksanaan ulangan harian dengan menggunakan Google Drive.

Memang kalau dipikir tidak terlalu efektif karena tidak semua siswa dapat melakoni kegiatan belajar daring ini. Terutama bagi siswa ku yang berdomisili di daerah gunung yang kebetulan daerah tempatku sekarang ini geografisnya ada berkontur gunung.

Di daerah tersebut untuk berkomunikasi masih agak sulit dikarenakan sinyal jaringan seluler masih belum kuat. Untuk mendapatkan sinyal mereka harus menempuh jarak 5 sampai 10 Km turun kebawah.

Mau tidak mau siswa tersebut harus terlambat mengumpulkan tugas ke guru. Tapi itu tidaklah yang utama. Keutamaannya adalah walaupun siswa tersebut terlambat mengumpul tugas tapi mereka masih punya keinginan untuk belajar. Tidak perlu terlalu fokus menilai anak dengan angka rentang 0 sampai 100.

Tapi dari sikap kita bisa melihat anak apa adanya. Penilai angka terhadap siswa kita bisa kita lakukan dengan mempertimbangkan perasaan empati terutama ketika saat ini kita dilanda pandemi Covid-19.

Dana pendidikan yang bersumber dari BOS(Bantuan Operasional Sekolah) bisa digunakan untuk pembelajaran daring. Siswa dan guru mendapatkan fasilitas bantuan untuk pembelian paket dana untuk KBM daring. Inilah yang bisa dilakukan untuk mengisi KBM di saat ini.

Semoga badai ini segera berlalu dan Guru serta siswa dapat kembali ke sekolah bertatap muka dan melaksanakan KBM seperti sediakala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun