Mohon tunggu...
brata sena
brata sena Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka membuat artikel dan mempostingnya untuk memberikan informasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mitos Kepercayaan pada Gaya Belajar Bisa berdampak Buruk

20 September 2024   07:53 Diperbarui: 20 September 2024   08:03 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penelitian terbaru yang diterbitkan oleh American Psychological Association mengungkapkan bahwa banyak orang, termasuk pendidik, masih meyakini bahwa gaya belajar ditentukan sejak lahir dan dapat memengaruhi keberhasilan akademis serta karier. Penelitian ini melibatkan 668 peserta dan menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen percaya bahwa siswa belajar lebih baik jika diajari dengan gaya belajar dominan mereka---apakah itu visual, auditori, atau taktil.

Peneliti utama, Shaylene Nancekivell, menemukan adanya dua kelompok keyakinan: esensialis, yang berpegang pada pandangan bahwa gaya belajar diwariskan dan tetap tidak berubah, dan nonesensialis, yang lebih fleksibel dalam memahami gaya belajar sebagai sesuatu yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Penelitian ini menyoroti bahwa banyak waktu dan sumber daya mungkin terbuang untuk metode pengajaran yang berfokus pada gaya belajar, padahal siswa bisa belajar dengan lebih efektif melalui berbagai pendekatan. Hal ini menjadi perhatian, terutama bagi pendidik yang berinteraksi dengan anak-anak lebih muda, yang cenderung memiliki keyakinan esensialis.

Nancekivell juga mencatat bahwa meskipun ada bukti ilmiah yang membantah konsep gaya belajar, banyak orang tetap berpegang pada keyakinan ini, yang dapat menghambat pengajaran efektif. Penelitian ini menegaskan pentingnya pengajaran praktik terbaik sejak dini untuk mendukung keberhasilan anak-anak.

Sumber : https://www.apa.org/news/press/releases/2019/05/learning-styles-myth

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun