Mohon tunggu...
Brasstira Yuva
Brasstira Yuva Mohon Tunggu... Mahasiswa - 17 y.o

Love makesup and fesyen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Unair dan Pemerintah Kota Surabaya Berkolaborasi Cegah Stunting di Kelurahan Kapasmadya Baru

31 Desember 2023   18:57 Diperbarui: 31 Desember 2023   19:02 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KKN - Sebagai langkah strategis dalam mengatasi masalah stunting, pemerintah kota Surabaya berkolaborasi dengan mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR). Kegiatan ini diprakarsai oleh Dinas Kesehatan Surabaya dan FKM Unair dengan nama "Kampung Emas Madani 2.0".

Menggandeng mahasiswa dari berbagai fakultas seperti fakultas kesehatan masyarakat, fakultas teknologi maju dan multidisiplin, serta mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), program ini bukan hanya berfokus pada aspek gizi, namun juga pendidikan kesehatan pranikah dan pengolahan pangan tinggi protein. Tiga program utama yang dijalankan meliputi LADUNI (Layanan Terpadu Pranikah), SBCC-BESTIEZ, dan formula pangan beriman. Tujuannya jelas: meminimalkan risiko stunting dengan persiapan pra-konsepsi yang matang.

Pada 5 Oktober 2023, lebih dari 450 mahasiswa Unair dikomandoi oleh Walikota Surabaya, Bapak Eri Cahyadi, berkumpul di gedung ASEEC Tower, Kampus B, Universitas Airlangga. Tim ini menyebar ke 153 Kelurahan di Surabaya, berkoordinasi erat dengan pihak kelurahan, puskesmas, dan kader setempat.

Salah satu kegiatan penting adalah pendampingan terhadap 10 ibu hamil dan 10 calon pengantin yang berisiko tinggi. Melalui pendampingan ini, tim mampu mengidentifikasi resiko pra-stunting lebih mendalam. Dalam program LADUNI, mahasiswa melakukan pendampingan konsumsi multiple micronutrient (MMN). Suplemen ini diperoleh melalui donasi dari mitra internasional, The Vitamin Angels Alliance. Selain itu, mahasiswa juga memberikan pendampingan dan edukasi tentang pentingnya rutin pemeriksaan kesehatan di puskesmas. Lebih lanjut, melalui pendekatan SBCC-BESTIEZ (Social and Behavioral Change Communication-Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi), mahasiswa melakukan kunjungan dan pendampingan langsung guna memastikan suplemen tersebut diterima dengan baik dan diingatkan pentingnya konsistensi dalam mengonsumsi suplemen MMN untuk kesehatan optimal.

Puncak kegiatan ini adalah sesi edukasi yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk responden sasaran yakni ibu hamil dan calon pengantin, pihak puskesmas, pihak kelurahan, hingga dosen pendamping kelompok. Edukasi ini memuat berbagai topik, mulai dari gizi ibu hamil, gizi calon pengantin, manajemen stres, hingga kontrasepsi pasca persalinan. Dalam edukasi ini pula, mahasiswa menyajikan video formulasi pangan beriman (Beragam, Seimbang, berbasis hewani), yang menampilkan cara pembuatan bola-bola ayam serta membagikan tester formulasi pangan tersebut. Peserta edukasi memperlihatkan antusiasme yang tinggi, dibuktikan dengan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman peserta dilihat berdasarkan hasil pretest dan juga post test yang sudah diberikan oleh mahasiswa, sebelum dan sesudah edukasi berlangsung.

Kolaborasi ini menjadi bukti nyata komitmen bersama untuk menciptakan generasi muda Surabaya yang sehat dan berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun