Televisi sebagai bentuk media tradisional yang masih eksis di era milineal ini, televisi merupakan salah satu  jenis teknologi yang ditemukan secara bertahap dan dengan penemuan teknologi terpenting, yakni pada televisi di Indonesia  yang menggunakan tabung sinar katoda yang ditemukan oleh  Karl Ferdinand Braun, yang berkewarganeraan Jerman. Sarana pemberi informasi yang tadinya berwarna monokromatik (hitam-putih), sekarang dapat dinikmati dengan tampilan berbagai warna. Televisi memiliki  fungsi sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan dalam menyebarkan infromasi maupun berita."
Penyiaran televisi biasa melibatkan gelombang radio VHF dan UHF dalam jalur frekuensi yang telah ditetapkan antara 54-890 megahertz, sekarang ini gelombang Televisi  sudah memancarkan jenis suara stereo ataupun bunyi keliling di banyak negara. Hingga tahun 2000an, siaran TV dipancarkan dalam bentuk gelombang analog, tetapi belakangan ini perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke teknologi penyiaran digital yang memiliki segmentasi untuk kaum milineal yang sedang heactic dengan gadget.
Industry televisi di Indonesia saat ini yang berkembang dan berada di puncak kejayaan di pegang oleh MNC group dan Trans Corp, yang di dalamnya mengembangkan perusahaan-perusahaan  multi nasional maupun internasional yang tidak hanya berpaku kepada penyiaraan televisi tetapi juga sarana untuk mendukung proses penyiaraan kepada  khalayak dengan nyaman dan efisiensi, seperti televisi kabel berbayar, surat kabar, media radio dll. Dibawah naungan perusaahn Trans Corp berdiri perusahaan-perusahaan diantaranya, Trans lifestyle, Trans food, Pt trans food and beverage, Pt Trans property, Pt transtudio, Pt trans oto Internasional dan Pt trans Ritel. MNC Group di dalamnya memiliki berbagai sector dalam mendukung proses bisnisnya diantaranya sector keungan yang di dalamnya terdapat MNC Financial Service, sector properti yang memiliki nama MNC Land, dalam sector penyiaran dll.
Sebagai ajang perbisnisan, televisi berusaha keras menjangkau berbagai lapisan  masyarakat seluas-luasnya yang berdomisili di indonesia. pola program televisi yang akan ditayangkan di indonesia memang biasanya bergantung pada khalayak yang menonton yang sebagian besar menonton televisi. Tngkat pendidikan seseorang akan sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan menonton channel televise yang di inginkan.
Di era serba internet ini, masyarakat semakin berfikir  cerdas dan tidak gampang untuk dibodoh-bodohi. masyarakat dapat membedakan  konten yang berkualiatas dan konten yang  buruk atau tidak berkonten. Dengan terhubung pada internet, masyarakat dengan mudah menyampaikan keluh kesahnya yang berujung pada keluh kesah bersama. Kalau hal ini menyangkut sebuah merek, tentunya ini bisa merusak kepercayaan pelanggan pada merek tersebut. Kompetisi stasiun televisi ke tahun berikutnya  akan diwarnai dengan kompetisi yang berbasiskan karakter. Tanpa adanya pembenahan terhadap isi konten yang di tanyangkan, televisi akan di tinggalkan dan masyarakat akan berbondong-bondong  pindah pada media digital.
MNC Group dan Trans Corp sekarang ini tengah gencar-gencarnya merambah bisnisnya ke dunia global untuk mulai merintis menguasai pasar global dengan media dan dan segala bentuk keunggulan maupun program-program yang dapat di implementasikan untuk dunia yang berkemajuan di era yang akan datang, hanya dengan menggunakan gadget segala bentuk kebutuhan kaum milienal akan terpenuhi secara instan dan efisiensi sehingga menghemat waktu.
Dengan Kehadiran Bisnis Televisi secara tidak langsung memiliki peranan untuk  mengantisipasi perkembangan teknologi penyiaran yang akan bermigrasi dari analog menuju era digital. Bisnis TV akan menjadi navigasi bisnis dan ekonomi terdepan bagi seluruh pelaku bisnis di tanah air yang membawa dampak untuk keberlangsungan ekonomi Indonesia di dunia global. .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H