Setelah sudah mengenal lebih dekat tentang sel, mari kita membahas tentang mutasi yang berlangsung pada sel kita. Seperti yang sudah saya katakan pada awal artikel saya, dimana pada film x men kita dapat melihat manusia yang bermutasi menjadi mutan yang memiliki kekuatan yang bermacam macam. Namun pengertian mutasi adalah berasal dari kata "mutare" yang berarti berubah. Mutasi merupakan perubahan yang terjadi pada bahan genetik seperti DNA dan RNA, baik pada gen maupun pada kromosom. Suatu sel yang diwariskan kepada keturunannya. Mutasi dapat disebabkan oleh kesalahan replikasi materi genetik selama pembelahan sel oleh radiasi UV,radioaktif, bahan kimia(mutagen), atau virus yang terjadi selama proses meiosis. Faktor faktor yang mempercepat laju mutasi disebut mutagen. Sedangkan individu yang kandungan gennya mengalami mutasi disebut mutan. Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar munculnya variasi-variasi baru pada spesies.Mutasi sangat jarang terjadi di alam, biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu. Istilah mutasi pertama kali dikemukakan oleh Hugo de Vries dengan bukunya yaitu Mutation Theory. Hal ini digunakan untuk menjawab masalah tentang perubahan fenotip yang terjadi secara tiba - tiba pada bunga Oenothera lamarckiana yang bersifat menurun. Mutagen adalah sesuatu yang menyebabkan mutasi. Mutan adalah organisme yang mengalami mutasi. Sedangkan mutagenesis adalah perirtiwa terjadinya mutasi.
Pada umumnya, mutasi bersifat merugikan. Namun ini kembali kepada kita yang melihat darimana mutasi menguntungkan atau tidak menguntungkan, seperti salah satunya dapat dibentuk tanaman poliploid, contohnya adalah semangka tanpa biji, jeruk tanpa biji, dan masih banyak lagi.mutasi seperti itu memang menguntungkan manusia namun merugikan tumbuhan. Dari berbagai proses yang ada bisa saja mengubah susunan DNA dan RNA sehingga bisa menyebabkan ketidaknormalan. Dengan adanya mutasi tersebut, tanaman tidak bisa berkembang biak secara generatif lagi. Pada dasarnya, mutasi merupakan sumber dari semua keanekaragaman genetik. Dengan adanya proses mutasi, akan timbul keanekaragaman genetik yang lama kelamaan akan terjadi proses mikroevolusi. Mutasi mendorong terjadinya evolusi di dunia ini. Laju mutasi sulit untuk dicatat karena terjadi secara acak dan jarang, terutama pada makhluk hidup tingkat tinggi.
Jenis - jenis mutasi berdasarkan sel yang bermutasi ada dua. Yaitu mutasi sel somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel somatik yang terjadi setelah pembuahan. Mutasi ini tidak bersifat keturunan atau genetik . Mutasi ini bisa terjadi karena radiasi atau terjadi secara spontan. Lali ada juga Mutasi gametik adalah mutasi yang terjadi pada sel gamet seperti pada manusia terdapat di sperma dan ovum. Mutasi ini bersifat keturunan. Kedua jenis mutasi tersebut memiliki perbedaan yang mencolok yaitu jika pada mutasi sel somatik tidak mewariskan sel mutasinya pada keturunannya. Sedangkan pada mutasi gametik, Â mutasi ini akan mewariskannya pada keturunannya.
 Jenis - jenis mutasi berdasarkan bagian yang bermutasi ada dua. Mutasi titik atau sering disebut dengan mutasi gen adalah perubahan urutan dari DNA atau RNA. Jadi mutasi ini dapat diteruskan oleh keturunannya. Bentuk perubahan yang terjadi adalah penambahan atau pengurangan basa nitrogen dalam DNA. Aberasi(mutasi kromosom) adalah perubahan jumlah kromosom dan urutan / susunan gen dalam kromosom. Hal ini sering terjadi karena kesalahan meiosis.
Aneuploidi adalah perubahan jumlah n. Contohnya manusia memiliki jumlah paket kromosom 2n. Di mana tiap paket n memiliki 23 kromosom. Aneuploidi dibagi menjadi 2 yaitu autopoliploidi dan allopoliploidi. Autopoliploidi adalah jumlah n mengalami penggandaan dikarenakan ada kesalahan dalam meiosis.Allopoliploidi adalah perkawinan dua spesies dimana memiliki jumlah kromosom yang berbeda.
Aneusomi merupakan perubahan jumlah kromosom biasanya disebabkan oleh anafase lag (peristiwa tidak melekatnya beneng-benang spindel ke sentromer) dan non disjunction (gagal berpisah).
Aneusomi dapat menyebabkan :
- "AneusomSindrom Turner, dengan kariotipe (22AA+X0). Jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan 1 kromosom kelamin. Penderita Sindrom Turner berjenis kelamin wanita, namun ovumnya tidak berkembang (ovaricular disgenesis)."(Wikipedia)
- "Sindrom Klinefelter, kariotipe (22 AA+XXY), mengalami trisomik pada kromosom gonosom. Penderita Sindrom Klinefelter berjenis kelamin laki-laki, namun testisnya tidak berkembang (testicular disgenesis) sehingga tidak bisa menghasilkan sperma (aspermia) dan mandul (gynaecomastis) serta payudaranya tumbuh."(Wikipedia)
- "Sindrom Jacobs, kariotipe (22AA+XYY), trisomik pada kromosom gonosom. Penderita sindrom ini umumnya berwajah kriminal, suka menusuk-nusuk mata dengan benda tajam, seperti pensil,dll dan juga sering berbuat kriminal. Penelitian di luar negeri mengatakan bahwa sebagian besar orang-orang yang masuk penjara adalah orang-orang yang menderita Sindrom Jacobs."(Wikipedia)
- "Sindrom Patau, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada kromosom autosom. kromosom autosomnya mengalami kelainan pada kromosom nomor 13, 14, atau 15".(Wikipedia)
- "Sindrom Edward, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada autosom. Autosom mengalami kelainan pada kromosom nomor 16,17, atau 18. Penderita sindrom ini mempunyai tengkorak lonjong, bahu lebar pendek, telinga agak ke bawah dan tidak wajar".(Wikipedia)
Setelah kita mengetahui perbedaan tentang sel prokariotik dan sel eukariotik, dan kita juga sudah mengetahui apa itu mutasi. Saya akan membahas pernyataan sebagai berikut. "Sel eukariotik lebih mudah mengalami mutasi daripada sel prokariotik", berdasarkan data data di atas saya mengambil opini bahwa saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut karena saya memiliki beberapa teori yang mendukung pernyataan tersebut. Sel pada awalnya tidak berisi banyak organel sel seperti sekarang, dapat kita lihat dari perbedaan sel prokariotik dengan sel eukariotik dimana sel eukariotik lebih kompleks dari pada sel prokariotik yang menjadi sel pertama yang terbentuk. Ada beberapa organel sel yang dulunya merupakan sel tersendiri, karena organel organel sel ini mempunyai DNA tersendiri. DNA dan RNA dapat juga ditemukan pada nukleus, mitokondria, dan kloroplas.
Pada sel eukariotik, DNA kebanyakan ditemukan di dalam inti sel, namun DNA juga disimpan dalam organel seperti kloroplas dan mitokondria seperti penjelasan di atas. Namun, DNA tidak hanya terdapat pada nukleus saja, melainkan mitokondria dan kloroplas juga memiliki DNA. Disini saya akan memberikan pernyataan bahwa sel eukariotik memungkinkan untuk bermutasi karena mutasi tidak hanya bergantung hanya dari inti sel atau nukleus saja yang dilindungi oleh membran dua lapis pada sel eukariotik, tetapi juga bergantung pada jumlah kloroplas dan mitokondria. Pada sel eukariotik replikasi DNA berada pada semua titik secara bersamaan. Ditambah DNA yang berada pada mitokondria, memiliki perbedaan dengan DNA yang berada pada inti nukleus. Salah satu perbedaannya adalah DNA pada mitokondria memiliki laju mutasi yang lebih besar dari pada DNA di intisel yaitu sekitar 10-17 kali. Proses transkipsi pada sel prokariotik juga lebih sederhana. Namun pada sel eukariotik proses transkipsi yang terjadi di inti lebih rumit, ini disebabkan oleh protein histon yang membungkus DNA membuat transportasi dari RNA polymerase terhadap DNA lebih lama namun membran inti yang berjumlah dua lapis ini membuat DNA yang berada di inti sel menjadi aman karena terlindung oleh pelindung yang kuat. Sel prokariotik memiliki DNA yang lebih sederhana dan lebih sedikit, sedangkan sel eukariotik memiliki DNA yang lebih kompleks dan lebih banyak. Replikasi DNA pun menjadi lebih sederhana pada sel prokariotik dari pada sel eukariotik. Karena sel prokariotik melakukan replikasi DNA hanya pada sitoplasma karena materi genetik sel prokariotik berada di sitoplama, replikasi DNA terjadi di satu tempat dan satu waktu. Namun di sel prokariotik tidak terdapat membran inti yang melindung DNA sehingga kemungkinan DNA terserang  atau terganggu dari faktor - faktor lain lebih besar karena kurangnya perlindungan dari dalam sel prokariotik itu sendiri.
Sel prokariotik tercipta pada saat keadaan bumi masih tidak stabil, seperti banyak bencana alam, banyak petir yang menyambar, dan iklim yang berganti - ganti secara ekstrim membuat sel prokariotik harus beradaptasi secara cepat atau bisa dikatakan memutasi DNAnya untuk bertahan diri pada keadaan yang berubah - ubah. Penyebab mutasi pada keadaan ekstrim seperti ini dapat diakibatkan oleh secara alami susunan DNA berubah untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang berubah - ubah, tapi ada juga karena adanya kerusakan pada DNA saat melakukan pembelahan sehingga terpaksa memotong bagian yang rusak.
Seperti yang kita ketahui bahwa sel prokariotik memiliki DNA yang berbentuk sirkuler, sedangkan pada sel eukariotik memiliki DNA yang berbentuk sirkuler dan linier. Bentuk DNA yang linier memang memiliki berbagai keuntungan yaitu DNA ini bisa menyimpan kode sifat yang lebih kompleks dan lebih banyak daripada DNA yang berbentuk sirkuler. Namun pasti memilki kelemahan yaitu bentuk DNA ini lebih mudah terurai dari pada yang berbentuk sirkuler. Sehingga pada sel prokariotik yang sederhana yaitu tidak memiliki membran inti, tidak memiliki DNA yang berbentuk linear karena jika ada DNA yang berbentuk linear akan menjadi berantakan  dan jika memdapat pengaruh dari faktor lain akan mudah untuk bermutasi. Namun pada sel eukariotik memiliki membran inti yang berjumlah 2 sehingga ada yang melindungi DNA agar tidak terpecah belah. Dan juga memiliki inti sel yang bisa mengatur organel organel sel dan juga DNA.