Mohon tunggu...
Bram Martian
Bram Martian Mohon Tunggu... -

iWeekender • iTraveller • iLaughter • iCulinaryAdventurer • iDesigner partime and fulltime • Everyday is Superhore

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gaya Hidup = Nggak Gaya? Nggak Hidup!

27 Oktober 2011   11:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:26 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Cordially to invited u for the opening of our latest casual dining venue.

Cartel Bistro and Bar

Officialy opening its doors on : Friday 8th April 2011 at 7pm - onward

Free flow drinks and canape from 7-9pm on the deck, will featuring :

DJ RIM of Music Bar

Hosts :

Sandra dewi, Miranti S. Ginanjar, Zara Zettira, Imam Wibowo, Panca Makmun, Amanda Sukasah, Kanaya Tabitha, Andar Mustafa, Fabiola, Samuel Abrahams< laura Mulyadi, Wawan Soeharto

B Mansion Building

Ground Floor

Jl. Lingkar Mega Kuningan

Dress Code : Smart and Fashionably Casual”

Begitu isi undangan yang saya terima dua hari yang lalu. Undangan untuk menghadiri Grand Opening Cartel Bistro & Bar yang ada di kawasan mega kuningan.

Jumat itu, Hujan mengguyur kota jakarta. Jalanan terlihat cukup padat, saya melihat update status yang berubah menjadi “TGIF” di list BBM saya. Saya berencana untuk pulang ontime untuk menghadiri undangan yang saya terima.

Saya bergegas menuju kesana. Datang lebih awal supaya tidak terlalu lama dan bisa segera menepati janji saya yang lain.

Bukan Jakarta kalau tidak macet, ditambah dengan suara klakson yang saling bersautan. Sepertinya tidak mungkin kalau saya harus naik taksi, Ojeg adalah pilihan yang tepat untuk “membeli waktu”.

“Congratulations for the Opening of Cartel Bar and Bistro”

Kalimat penyambut yang ada di depan B Mansion terpampang dengan hiasan bunga rangkai.

Saya segera masuk dan bergabung dengan crowd. berada di tengah kerumunan yang terlarut dalam balutan suasana Bar tersebut. Saya duduk diBar Table karena kursi2 yang lainnya sudah terisi. Suara tawa meramaikan ruangan itu, melepaskan semua penat yang dilalui dalam seminggu ini. Disebelah saya ada segerombolan wanita yang sedang mengobrol dengan teman segenk-nya.

a : “gila yaa…kapan y terakhir kita ketemu?”

b : “udah lama, banget. Terakhir pas kita belanja di Singapur deh klo nggak salah.”

a : “iya yah?sekitar 2 bulan yang lalu..?lama juga ya.”

b : “iyalah. lo sih sibuk, sibuk apa sih?”

a : “biasalah cari duit, klo gwe gak kerja, gak dapet duit, gak bisa makan, gak bisa beli baju, beli sepatu, nanti gwe ketinggalan gaya

b : “hahaha, tetep yah cari duit biar bisa gaya”

a : “ya iyalah, kita ini kan hidup di ibukota, lo tau kan tuntutan gaya hidup ibu kota?nggak gaya ya nggak hidup!”

b : “hahahaha..bisa aja lo!”

Saya asik mendengarkan obrolan mereka. Sambil menenggak minuman yang diberikan olah barista.

Tidak lama Blackberry saya ada sms masuk,

“jam berapa kita ketemu?nggak pake lama yah!”

Oh iya, saya masih harus menepati janji saya untuk bertemu dengan teman saya. Segera saya meninggalkan Cartel Bar & bistro, menuju ke daerah Menteng.

Saya masih merasa geli dengan percakapan yang saya dengar di Cartel Bar & Bistro

“nggak gaya? ya nggak hidup”

jadi ingat dengan moto hidup yang pernah jadi bercandaan saya dengan teman-teman kuliah “biar kalah nasi, yang penting jangan kalah aksi”

@Jakartastorytelling - 8 April 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun