Aku pergi meninggalkan ruangan itu, Anita mengejarku, menangis memohon padaku untuk tak meninggalkannya, dia berlutut di kakiku memohon dengan sangat padaku. Sesungguhnya hatiku juga menangis melihat keadaan Anita yang tak berdaya seperti itu.
Kedua orang tua Anita kemudian menyeret Anita masuk kedalam rumah. Dari luar rumah aku masih bisa mendengar suara tangisan Anita. Dan akhirnya aku pergi meninggalkannya, meninggalkan kisah cinta itu dengan terpaksa. Di malam itu, aku benar-benar merasa kehilangan Anita, wanita yang tak mengenal rasa takut untuk mempertahankan cintanya.
Mengenang itu semua tak terasa membuatku meneteskan air mata. Suatu anugerah memiliki kenangan indah bersamanya.
      Selama aku masih bisa bernafas, masih sanggup berjalan
      Ku kan selalu memujamu
      Meski ku tak tahu lagi engkau ada dimana
      Dengarkan aku, ku merindukanmu...
-D'masiv-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H