Untuk Buka Puasa, Street Food Juga Enak, Lho

Cireng di seberang Indomaret Petukangan Selatan memang sungguh nikmat. Teksturnya yang garing tapi juga kenyal membuatku selalu lapar mata. Ditambah harga per buahnya Rp2.000 sampai Rp3.000. Oleh sebab itu, kios yang buka di pinggir jalan ini selalu ramai pembeli.

Beruntung pada suatu sore, aku dimintai tolong ibu untuk membeli cireng isi yang baru buka di seberang minimarket dekat rumah. Selain membawa uang diberikan oleh ibu untuk membayar cireng, aku juga membawa uang dari dompetku sendiri.

Makanan ini terdiri dari empat rasa yang semuanya lezat. Isi pertama yang menjadi favoritku rasa keju. Keju leleh yang terdapat di dalamnya gurih dan sangat cocok dimakan panas-panas.

Lalu, isi yang lain ada ati ampela, tetelan, dan bakso. Mereka menyajikan beragam isian tersebut dalam bentuk potong-potongan. Kemudian, dicampurkan saus pedas yang nikmat.

Untuk pembeliannya menggunakan uang tunai. Cireng juga bisa dibeli mentah ataupun matang yang digoreng penjualnya di atas wajan berisi penuh minyak panas. Kemasannya menggunakan kantung kertas apabila disajikan matang. Kalau mentah penjualnya menggunakan mika yang kemudian distaples.

Setelah membeli cireng isi titipan ibu. Di perjalanan pulang timbul rasa penasaranku pada es jeruk kios sebelahnya. Padahal aku mudah pilek bila meminum sesuatu yang dingin, tetapi penasaranku yang menggebu-gebu membuatku tergiur membeli itu juga.

Untuk es jeruk harganya Rp5.000. Penyajiannya di gelas plastik dengan es batu yang agak banyak. Saat membeli, penjualnya bertanya 'apakah ingin disertai selasih atau tidak?' Aku bilang iya.

Es jeruk yang kuminum memang sungguh menyegarkan. Rasanya pun tidak asam ataupun pahit sehingga enak dinikmati, meski setelahnya aku harus mengalami flu hingga berhari-hari.

Dengan sakit flu yang kualami, ke depannya aku tidak akan minum es lagi. Agar tidak terjadi hal sama untuk kedua kalinya.