Di Indonesia, banyak tontonan yang dibuat berdasarkan buku atau isu terkenal. Semuanya menggugah penulis untuk melihatnya, tetapi ada serial yang berkesan bagi penulis hingga saat ini, yaitu "Gadis Kretek."
"Gadis Kretek" merupakan serial pertama Netflix yang diadaptasi dari novel Ratih Kumala, wanita kelahiran Jawa yang dulunya memang terjun langsung ke industri kretek. Penyutradaraannya dipegang oleh Kamila Andini dan Ifa Isfansyah. Rumah produksinya BASE Entertainment bekerja sama dengan Fourcolors Films.
Perannya diambil oleh aktor, aktris lintas generasi. Salah satunya yang paling ternama yaitu Dian Sastrowardoyo, yang sebelumnya sukses berakting menjadi R.A. Kartini.
Aktor, aktris lain yang turut bermain untuk serial ini adalah Rukman Rosadi, Ine Febriyanti, Tissa Biani, Sheila Dara, Verdi Solaiman, Dimas Aditya, Ario Bayu, Arya Saloka, Pritt Timothy, Nungki Kusumastuti, dan Tutie Kirana.
Lagu temanya berjudul "Kala Sang Surya Tenggelam" yang asalnya dilantunkan Chrisye tahun 1978. Sekarang, lagu ini dinyanyikan oleh Nadin Amizah.
Sinopsis 1:
Di kota M, ada dua pengusaha kretek yang saling bersaing menjadi yang terbaik. Pak Idroes memiliki merek "Merdeka" dan Pak Soejagad memiliki merek "Proklamasi."
Anak Pak Idroes yang bernama Dasiyah mengerti tentang kretek, dia visioner yang mempunyai ide untuk saus kretek. Namun, pekerja pabrik menganggap yang Dasiyah lakukan tak elok untuk wanita.
Orang menganggap seharusnya wanita cukup berfokus pada dapur, sumur, kasur. Hal itu lantas tak membuat Dasiyah kalah, dia tetap mencari cara untuk meracik saus kretek. Salah satunya meminta bantuan Soeraja.
Soeraja yang kasmaran kepada Dasiyah, tentu tanpa segan menolong melakukan hal itu. Dan karena itu, Dasiyah semakin lama semakin suka dengan Soeraja dan timbul keinginan untuk selalu bersamanya.
Sinopsis 2:
Cerita lain dari "Gadis Kretek" menjelaskan tentang Soejagad yang tak rela kalah dari Pak Idroes. Dia memanfaatkan berbagai cara untuk memenangkannya.
Hal terparah yang dilakukan Soejagad merekrut Soeraja bekerja sama membuat merek DR (Djagad Raya). Dia juga memfitnah keluarga Pak Idroes, dengan memasukkan mereka ke daftar pencarian orang yang berkaitan dengan Partai Merah, sehingga harus ditangkap.
Lalu, sementara masalah itu semakin berpihak kepada Seno untuk mendapatkan hati Dasiyah, Soeraja yang bekerja sama dengan Soejagad dipaksa menikahi Purwanti, anak semata wayangnya.
Opini Saya Tentang Serial Ini:
Menurut saya, "Gadis Kretek" menarik karena ceritanya yang tidak biasa. Serial ini memadukan sejarah dan romansa. Kita juga dikenalkan seluk beluk pembuatan kretek. Mulai dari cara memilih tembakau, bahan yang dibutuhkan untuk membuat saus kretek, situasi di dalam pabrik kretek pada masa lalu.
Lalu, dari hal lain, serial "Gadis Kretek" juga menyampaikan konflik yang mungkin terjadi dalam pabrik, baik secara internal maupun eksternal.
Dasiyah tak mau kretek "Merdeka" stagnan dengan pola pembuatannya yang kurang inovatif. Dia ingin membuat rasa yang baru dengan bahan yang tidak biasa, seperti bunga mawar.
Meski pegawai pabrik pak Idroes beranggapan Dasiyah tak elok dan tangannya dapat membuat rasa kretek menjadi tak enak, pada akhirnya kretek Dasiyah membuat nama baru, yaitu kretek "Gadis."
Lalu, dari sisi eksternal, disampaikan kalau bisa saja kompetitor menjatuhkan kita dengan cara yang tak baik. Seperti Soejagad yang menjatuhkan Pak Idroes dan mengklaim Pak Idroes sebagai orang yang berhubungan dengan Partai Merah, padahal bukan.
Sebenarnya masih banyak lagi poin yang bisa diulas dari serial "Gadis Kretek." Akan tetapi, lebih baik jika pembaca menonton dan menafsirkannya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H