"Chilling Adventures of Sabrina" memberikan gambaran tentang penyihir. Apabila dibandingkan "Harry Potter", "Dr. Strange", ataupun "Casper Meets Wendy", serial ini terasa berbeda karena tidak disajikan dengan menyenangkan.
Serial ini merupakan tayangan Netflix yang diangkat dari buku Archie Comics yang dirilis tahun 2018-2020. Dunianya dibuat gotik seperti karya-karya Tim Burton. Karakternya memadukan mitologi, sejarah, karakter fiktif dari buku lain, hingga karakter asli dari buku komik.
Dalam petualangannya, Sabrina dikisahkan menjadi penghubung yang baik antara dunia penyihir dan manusia. Dia bersekolah di Baxter High dan Academy of Unseen Arts. Dia juga memiliki klub kecil yang selalu membantu memberantas makhluk seram di dunia penyihir dan dunia manusia di kota Greendale.
Makhluk seram yang menjadi musuh Sabrina berasal dari teror yang dilepaskan Father Blackwood yang berniat menghancurkan keluarga Sabrina, selain itu juga ada Lilith yang bermisi membuat Sabrina menulis namanya di Book of the Beast, dewa dewi orang Yunani, dan pemburu penyihir.
Menurut saya, serial ini seru sebab memperlihatkan Sabrina sebagai gadis umur 16 tahun yang energik dan ingin mencoba segala hal untuk menyeimbangkan dunia penyihir dan manusia. Lalu, Baxter High digambarkan bernuansa remaja khas Barat, karena menampilkan band juga cheerleaders.
"Chilling Adventures of Sabrina" menarik untuk ditonton orang dewasa dan remaja. Namun, serial ini tidak cocok ditonton anak kecil karena adegan menakutkan dan memiliki elemen sensual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H